DIGITAL LIBRARY



JUDUL:WAKTU APLIKASI PGPR (PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA) TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA (COLLECTOTRICHUM SP) PADA TANAMAN CABAI HIYUNG
PENGARANG:LASMI YATI RACHMA
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2017-10-27


 

RINGKASAN

 

 

LASMI YATI RACHMA. Pengaruh Waktu Aplikasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Penyakit Antraknosa (Collectotrichum Sp.) Pada Tanaman Cabai Hiyung, dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. H. Ismed Setya Budi, MS. Dan Dr. Ir. Hj. Mariana, MP.

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu aplikasi PGPR terhadap intensitas penyakit antraknosa dan tinggi tanaman pada tanaman cabai hiyung. Metode penelitian menggunakan Rancangan Lingkungan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 (Empat) perlakuan dan 5 (Lima) ulangan sehingga terbentuk 20 satuan percobaan. Perlakuan yang di cobakan terdiri dari L0 (tanpa aplikasi PGPR) dari L1 (aplikasi PGPR setiap 7 hari), L2 (aplikasi PGPR setiap 10 hari), dan L3 (aplikasi PGPR setiap 15 hari).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa patogen penyebab antraknosa dari isolasi tanaman cabai hiyung yang di ambil dari desa Hiyung adalah

 

Collectotrichum sp. hal ini dapat dilihat dari bentuk koloni, aservulus, seta, konidia, konidiofor, dan hifa. Gejala penyakit antraknosa yang terlihat pada buah cabai Hiyung yaitu antraknosa tersebut menyerang buah yang masih hijau hingga buah yang siap dipanen. Gejala diawali dengan adanya bintik-bintik kecil berwarna kehitam-hitaman pada buah lalu buah mengkerut kering, hingga membusuk dan jatuh. PGPR memiliki pengaruh dalam menekan intensitas serangan penyakit antraknosa karena semua perlakuan berbeda nyata dengan kontrol. Waktu aplikasi PGPR setiap 10 hari sekali dapat menghasilkan intensitas penyakit terendah yaitu 1,83%, yang berbeda nyata dengan aplikasi PGPR 7 hari sekali yaitu 3,33%, kemudian aplikasi PGPR setiap 15 hari sekali menghasilkan

 

 

intensitas serangan sebanyak 3,57 % yang tidak berbeda nyata dengan aplikasi PGPR 7 hari sekali. Pemberian PGPR berpengaruh nyata terhadap persentase pertumbuhan tinggi tanaman. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman yaitu tanpa pemberian PGPR 30,57 cm yang berbeda nyata dengan tiga perlakuan lainnya yaitu setiap 7 hari sekali 42,63 cm, setiap 10 hari sekali 51,60 cm, dan setiap 15 hari sekali 41,54 cm, tetapi antar perlakuan waktu aplikasi PGPR tidak berbeda nyata.

 

 

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI