Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh toksisitas ekstrak daun singkong terhadap mortalitas hama ulat tritip serta mengetahui nilai LC₅₀ dari ekstrak daun singkong yang berpengaruh terhadap mortalitas hama ulat tritip. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia dan Lingkungan Industri Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru dan di Laboratorium Terpadu Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, dilaksanakan pada tanggal 8 April – 8 Juni 2021 selama 3 bulan.

            Rancangan pada penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor dengan perlakuan PS0 (Kontrol), PS1 (Konsentrasi 5%), PS2 (Konsentrasi 10%), PS3 (Konsentrasi 15%), dan PS4 (Konsentrasi 20%). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali, sehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Parameter yang diamati yaitu mortalitas hama ulat tritip, hambatan makan, waktu kematian, dan lethal concentration (LC₅₀).

            Konsentrasi ekstrak daun singkong 5% menunjukkan rata-rata mortalitas tertinggi meskipun tidak berbeda nyata dengan perlakuan lain, namun berbeda nyata dengan perlakuan kontrol, rata-rata mortalitasnya yaitu 35%. Pada pengamatan rata-rata penurunan aktivitas makan hama ulat tritip terendah terdapat pada perlakuan PS4 dengan nilai rata-rata hambatan aktivitas makan sebesar 19%. Pada pengamatan waktu kematian tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol (PS1) sebesar 2 ekor/jam. Pada uji lethal concentration (LC₅₀) dalam pengamatan 48 jam menunjukkan nilai LC₅₀ sebesar 4625,90 ppm. Kesimpulan yang didapatkan yaitu konsentrasi ekstrak yang memberikan mortalitas dan nilai LC₅₀  adalah konsentrasi ekstrak 5% dan nilai LC₅₀ 4625,90 ppm.