DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS USAHA INDUSTRI RUMAH TANGGA PENGOLAHAN SAMBAL DI KELURAHAN BASIRIH KECAMATAN BANJARMASIN BARAT KOTA BANJARMASIN (STUDI KASUS USAHA SAMBAL ACAN RAJA BANJAR MILIK IBI GINA)
PENGARANG:ARIYATI
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2017-10-27


 

RINGKASAN

 

 

 

ARIYATI. Analisis Usaha Industri Rumah Tangga Pengolahan Sambal Di Kelurahan Basirih Kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin (Studi Kasus Usaha Sambal Acan Raja Banjar Milik Ibu Gina). Di bawah bimbingan Rifiana dan Djoko Santoso.

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis usaha pengolahan Sambal Acan Raja Banjar milik ibu Gina, biaya, penerimaan, keuntungan usaha dan permasalahan pada usaha pengolahan Sambal Acan Raja Banjar.

  Penelitian dilaksanakan dengan metode studi kasus pada usaha pengolahan Sambal Acan Raja Banjar milik ibu Gina di Kelurahan Basirih Jl. Cempaka sari 4, No. 11, RT 47, RW. 03 jalur II A Kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin. Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2017 sampai bulan Agustus 2017. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari wawancara langsung dengan pemilik usaha pengolahan Sambal Acan Raja Banjar, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi perpustakaan, internet serta literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

  Perhitungan biaya-biaya selama 1 bulan pengamatan dari tanggal 1 Mei 2017-31 Mei 2017 sebagai berikut: biaya tetap sebesar Rp 10.142.621, biaya variabel sebesar Rp 135.765.500, dan biaya total sebesar Rp 145.908.121. Penerimaan yang diperoleh selama 1 bulan dari tanggal 1 Mei 2014 - 31 Mei 2017 adalah sebesar Rp 173.295.000, sedangkan untuk keuntungan yang diperoleh dari tanggal 1 Mei 2017 - 31 Mei 2017 sebesar Rp 27.386.879.

 

 

Permasalahan yang dihadapi usaha ini adalah pada ketersediaan bahan baku cabai rawit, buah ramania dan buah binjai, tidak selalu tersedia selama produksi. Biasanya bila cabai rawit tidak tersedia dipasar Kalimantan Selatan, ibu Gina membeli cabai rawit keluar daerah seperti Sumatera Selatan (Bailangu) yaitu bapak Kundri. Sedangkan buah ramania dan buah binjai yang merupakan buah khas lokal Kalimantan Selatan juga tidak tersedia sepanjang tahun disebabkan karena musim. Karena ketersediaannya tidak dapat digantikan dan tidak ada di daerah lain maka ibu Gina hanya memproduksi sambal dengan varian rasa terong asam, mangga dan jeruk sambal saja. Terdapat produk yang belum laku di toko-toko, supermarket, yang dititpkan oleh bagian pemasaran. produk sambal acan ini biasanya diambil seminggu sebelum masa kadaluarsanya berakhir. Produk return kembalian ini biasanya digunakan menu sambal acan dirumah makan sambal acan raja banjar milik ibu Gina.

 

Varian rasa sambal acan raja banjar sebaiknya ditambah atau diganti dengan varian rasa buah lain disaat buah binjai dan buah ramania belum musim. Seperti buah belimbing wuluh dan buah tomat agar tidak kehilangan konsumen atau pelanggan. Sebaiknya dalam proses produksi sambal acan raja banjar perlu adanya alat mesin, agar mempermudah bagian tenaga kerja dalam penumbukan cabai rawit.

 


Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI