ABSTRAK

MunaShafa, D1A115052, 2021. “Peranan Dinas Lingkungan Hidup Dalam Pengawasan Pengelolaan Limbah Home Industry Sasirangan Di Kota Banjarmasin”Dibawah bimbingan M. Riduansyah Syafari.

Penulisan skripsi ini dilatar belakangi oleh beberapa artikel di media massa yang menyatakan terdapat beberapa rumah produksi sasirangan di Banjarmasin yang masih membuang limbah cair bekas proses pewarna kain ke sungai atau ke kolong-kolong rumah. Hal tersebut diperkuat dengan penelitian Mujaiyanah (2008) yang mengukur kandungan kimia pada limbah kain sasirangan dan menyatakan kandungan logam Cr, Cd dan Pb berada di atas standar baku mutu industri tekstil dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 4 Tahun 2007. Para pengusaha atau pengrajin sasirangan tersebut berdalih belum pernah mendapatkan pembinaan tentang pengelolaan limbah pewarna sasiranganserta tidak mampu membuat unit pengelolaan limbah mandiri. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan dan kendala Dinas Lingkungan Hidup sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab untuk mengawasi persoalan lingkungan berupa pengelolaan limbah cair hasil home industry sasirangan tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan maksud untuk memberikan gambaran terhadap suatu fenomena yang terjadi dan relevan dengan tujuan dari penelitian. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sumber data sekunder dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi guna dalam memperoleh data mengenai Peranan Dinas Lingkungan Hidup dalam pengawasan pengelolaan limbah home industry sasirangan di Kota Banjarmasin. Teknik analisis data yang digunakan ialah analisa kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pengawasan pengelolaan limbah home industry sasirangan di Kota Banjarmasin oleh Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana yang tertuang dalam tugas pokok dan fungsinyatelah berjalan cukup baik. Dinas Lingkungan Hidup hampir selalu mengawasi pengelolaan limbah home industry sasirangan di Kota Banjarmasin, walaupun hasilnya masih kurang optimal karena masih banyak dari beberapa para pelaku usaha atau pengrajin sasirangan yang mengelola dan membuang limbahnya dengan cara yang salah sehingga mencemari sungai. Kendala-kendala yang dihadapi Dinas Lingkungan Hidup dalam pengawasan adalah terbatasnya sumber daya manusia serta kurangnya anggaran biaya.

Saran untuk mengatasi permasalahan pengelolaan limbah sasirangan yaitu meningkatkan kerjasama antara para stakeholder danpihak yang kompeten serta menghimpun partisipasi masyarakat pengrajin atau pelaku usaha sasirangan dan dalam penyelesaian permasalahan lingkungan. Pemerintah Kota melalui Dinas Lingkungan Hidup juga harus dapat mengingkatkan ketegasan kepada pelaku usaha maupun pengrajin sasirangan jika didapati melakukan kesalahan dalam pengelolaan air limbah agar menimbulkan efek jera bagi mereka.

Kata Kunci: Peranan, Pengawasan, Pengelolaan Limbah

ABSTRACT

Muna Shafa, D1A115052, 2021. "The Role of Environmental Service in Supervision of Waste Management of Sasirangan Home Industry in Banjarmasin City" Under the guidance of M. Riduansyah Syafari.

The background of this thesis was written by several articles in the mass media which stated that there are several Sasirangan production houses in Banjarmasin that still dispose of liquid waste from the dyeing process into the river or under houses. This is reinforced by Mujaiyanah's research (2008) which measures the chemical content of sasirangan fabric waste and states that the metal content of Cr, Cd and Pb is above the quality standard of the textile industry in South Kalimantan Governor Regulation Number 4 of 2007. argued that he had never received guidance on sasirangan dye waste management and was unable to establish an independent waste management unit. For this reason, this study aims to determine the roles and constraints of the Environmental Service as one of the parties responsible for overseeing environmental problems in the form of liquid waste management from the Sasirangan home industry.

The method used in this research is descriptive method with the intention to provide an overview of a phenomenon that occurs and is relevant to the objectives of the study. Sources of data used are primary data and secondary data sources using observation, interview, and documentation techniques in order to obtain data regarding the Role of the Environmental Service in the supervision of the waste management of the Sasirangan home industry in Banjarmasin City. The data analysis technique used is qualitative analysis.

The results showed that the role of supervision of the waste management of the Sasirangan home industry in Banjarmasin City by the Department of the Environment as stated in its main duties and functions has been running quite well. The Environmental Agency almost always supervises the management of the waste management of the Sasirangan home industry in Banjarmasin City, although the results are still not optimal because there are still many business actors or Sasirangan craftsmen who manage and dispose of their waste in the wrong way, thus polluting the river. The obstacles faced by the Environmental Agency in monitoring are limited human resources and a lack of budget.

Suggestions for overcoming the problem of Sasirangan waste management are increasing cooperation between stakeholders and competent parties as well as gathering the participation of the craftsmen community or Sasirangan business actors and in solving environmental problems. The City Government through the Environmental Agency must also be able to increase assertiveness with business actors and sasirangan craftsmen if they are found to have made mistakes in waste water management in order to have a deterrent effect on them.

Keywords: Role, Supervision, Waste Management