DIGITAL LIBRARY



JUDUL:POLA KONSUMSI PANGAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KALIMANTAN SELATAN SEBELUM DAN SAAT PANDEMI COVID-19 (Penerapan Model LA/AIDS pada Data Susenas Maret 2019 dan Maret 2021)
PENGARANG:YULIA FITRIANA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-01-20


Pandemi Covid-19 berdampak pada kondisi sosial ekonomi masyarakat. BPS mencatat terjadi kenaikan tingkat kemiskinan Indonesia dari 9,41 persen pada Maret 2019 menjadi 10,14 persen pada Maret 2021. Hal yang sama juga terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan. Pada periode tersebut kemiskinan provinsi ini meningkat menjadi 4,83 persen dari sebelumnya 4,55 persen. Pola konsumsi masyakarat dapat direpresentasikan melalui elastisitas dan pola budget share suatu komoditas dibandingkan dengan komoditas lainnya. Penelitian ini sendiri memfokuskan pada konsumsi pangan, karena kontribusinya yang sangat besar dalam penghitungan garis kemiskinan. Oleh karena itu penting untuk melihat bagaimana pola konsumsi pangan dan kaitannya dengan penurunan tingkat kesejahteraan di Kalimantan Selatan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola konsumsi pangan masyarakat Kalimantan Selatan pada saat pandemi Covid-19 dibandingkan dengan sebelum adanya pandemi serta menganalisis dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat Kalimantan Selatan. Metode analisis yang digunakan adalah pemodelan dengan Linear Approximation of Almost Ideal Demand System (LA/AIDS). Model ini menghasilkan Compensating Variation (CV) yang digunakan sebagai proksi ukuran kesejahteraan. Data yang digunakan adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Modul Konsumsi Provinsi Kalimantan Selatan Maret 2019 dan Maret 2021.

Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan terbesar budget share pada kelompok makanan dan minuman jadi pada Maret 2021 dibandingkan Maret 2019. Penelitian ini juga menunjukkan adanya welfare loss sekitar Rp214.842 per kapita/bulan, maka rumahtangga perlu mendapatkan kompensasi sebesar Rp644.526 hingga Rp859.368/rumahtangga/bulan. Ini artinya ada penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat pada Maret 2021 dibandingkan Maret 2019. Dengan demikian penelitian ini memperkuat hipotesis bahwa pandemi Covid-19 telah menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Selatan.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI