DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KEBERHASILAN DUA JENIS STERILAN DAN LAMA PENYINARAN LAMPU UV (ULTRA VIOLET) PADA STERILISASI EKSPLAN BONGGOL PISANG TALAS (Musa Paradisiaca L. var. sapientum)
PENGARANG:HEMY SRIANA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-01-20


RINGKASAN

Hemy Sriana. 2022. KeberhasilanDua Jenis Sterilan dan Lama Penyinaran Lampu UV (Ultra Violet) pada Sterilisasi Eksplan Bonggol Pisang Talas (Musa paradisiaca L. Var. sapientum). Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Hj. Raihani Wahdah, M.S.;Dr. Hilda Susanti, S.P., M.Si.

 

Banjarbaru. Teknik budidaya pisang talas melalui kultur jaringan dengan bahan eksplan bonggol dapat  memperoleh jumlah bibit yang banyak, ketinggian seragam dan dalam waktu yang singkat dibandingkan dengan cara konvensional, namun  memiliki tingkat kontaminasi lebih tinggi sehingga menggunakan HgCl2 yang tergolong bahan kimia B3 sebagai bahan sterilan. Oleh karena itu,  penggunaan penyinaran lampu UV yang mampu  menonaktifkan kontaminan dan telah digunakan  sebagai sterilan pada alat, ruangan dan bahan pangan, bisa direkomendasikan untuk mengganti bahan B3 tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kontrol dan lama penyinaran lampu UV yang tersarang dalam jenis sterilan terhadap keberhasilan sterilisasi eksplan bonggol pisang talas (Musa paradisiaca L. var. sapientum); mengetahui pengaruh jenis sterilan terhadap keberhasilan sterilisasi eksplan bonggol pisang talas (Musa paradisiaca L.var. sapientum).

Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Tersarang (Nested Design),yang terdiri atas dua faktor dengan rancangan lingkungan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) berulangan tiga. Faktor pertama adalah jenis sterilan (S) yang terdiri atas 2 (dua) taraf, yaitu:s1 = penyinaran lampu UV dan s2= Fungisida 0,2% + Bakterisida 0,2% + Alkohol 70% + Bayclin 30% + Bayclin 20% + Betadin + lampu UV. Faktor kedua adalah lama penyinaran lampu UV yang terdiri atas 5 (lima) taraf, yaitu: t1 = 1 jam, t2 = 1,5 jam, t3 = 2 jam, t4 = 2,5 jam dan t5 = 3 jam.Sebagai kontrol terdapat perlakuan sterilisasi baku terhadap bonggol pisang talas yang digunakan di Laboratorium Kultur Jaringan Program Studi Agronomi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian ULM, yaitu: fungisida 0,2% + bakterisida 0,2% + alkhol 70% + Merkuri (II) klorid 0,2% + Bayclin 30% + Bayclin 20%,  sehingga rancangan perlakuan adalah (5 X 2) +1 = 11 (sebelas) perlakuan, jumlah satuan percobaan  adalah 11 X 3 = 33 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri atas 10 botol tanam. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan, mulai  Februari sampai dengan Juni 2020.

 

Hasil analisis ragam dari peubah pengamatan terhadap persentase eksplan hidup (%), persentase eksplan browning (%), dan persentase kontaminasi (%), menunjukkan bahwa kontrol dibandingkan dengan perlakuan, jenis sterilan, dan lama penyinaran dalam jenis sterilan, masing-masing tidak berpengaruh nyata. Hasil uji non parametrik Kaplan Meier dari peubah pengamatan waktu muncul kontaminasi (hst), menunjukkan bahwa kontrol dibandingkan dengan jenis sterilanmasing-masing tidak berpengaruh nyata. Hasil pengamatan  morfologi eksplan secara deskriptif memperlihatkan bahwa perubahan morfologi eksplan pada saat inisiasi diawali dengan terbukanya seludang dan pembengkakan pada eksplan, sebagian mengalami pertumbuhan tunas secara langsung (organogenesis langsung) dan  tidak langsung berupa nodul (calon tunas). Masing-masing jenis sterilan mengalami multiplikasi tunas, sebagian mengalami pertumbuhan daun dan juga akar.  Sterilisasi eksplan bonggol pisang talas jenis s1 (hanya menggunakan lampu UV), bisa direkomendasikan untuk diterapkan dalam perbanyakan pisang talas secara in vitro.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI