Pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat dan perbaikan taraf hidup masyarakat Indonesia akan mendorong meningkatnya pemenuhan kebutuhan pangan, tanpa terkecuali pemenuhan protein hewani yang berasal dari daging sapi. Perkembangan konsumsi setara daging sapi per kapita masyarakat Indonesia dari tahun 2016 hingga tahun 2020 berfluktuasi dan cenderung turun rata-rata sebesar 0,14% per tahun. Pada periode ini puncak konsumsi tertinggi di tahun 2019 naik sebesar 2,40% yaitu dari 2,50 kg/kap/tahun tahun 2018 menjadi 2,56 kg/kap/tahun tahun 2019. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh harga daging sapi, harga daging ayam, harga telur, pendapatan penduduk, jumlah penduduk dan permintaan daging sapi tahun sebelumnya terhadap permintaan daging sapi di indonesia(2) untuk mengetahui laju respon perubahan parsial permintaan daging sapi di Indonesia. Penelitian ini dilakukam di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data times series selama 31 tahun dari tahun 1990 sampai dengan 2021. Analisis penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan analisis regresi dinamis model penyesuaian parsial dengan permintaan daging sapi sebagai variabel terikat dan harga daging sapi, harga daging ayam, harga telur, pendapatan penduduk, jumlah penduduk dan permintaan daging sapi tahun sebelumnya sebagai variabel bebas. Dengan model penyesuaian parsial ingin ditunjukkan bahwa respon dinamis permintaan masyarakat atas daging sapi tidak serta merta, tetapi bertahap, partial, dan perlu penyesuaian karena faktor habitual yang lembam, faktor teknologi, dan faktor institusional.  Hasil analisis menunjukkan respon perubahan per periode adalah sebesar 76.2%, sementara faktor-faktor penentunya yang berpengaruh secara signifikan adalah harga telur, harga daging sapi itu sendiri, serta permintaan daging sapi pada periode tahun sebelumnya.

 Kata kunci: daging sapi, permintaan, model penyesuaian parsial