Pada sistem portal bangunan, kolom berfungsi untuk menerima dan meneruskan
beban balok dan pelat, kemudian mendistribusikannya sampai ke fondasi, sehingga
kolom merupakan bagian struktur yang menerima gaya tekan aksial dan momen.
Sebagai bagian dari suatu kerangka bangunan dengan fungsi tersebut maka kolom
menempati posisi penting di dalam sistem struktur bangunan. Oleh karena itu,
kolom harus direncanakan dengan cermat dan memiliki perilaku daktail supaya
dapat menunda waktu keruntuhan bila terjadi gempa. Perilaku daktail didapat
dengan adanya pengekangan terhadap daerah inti kolom menggunakan konfigurasi
tulangan sengkang berupa rasio volumetric dan jarak antar tulangan sengkang.
Dalam penelitian ini, dirumuskan permasalahan mengenai pengaruh pengekangan
berupa konfigurasi tulangan sengkang dalam memberikan tambahan kekuatan dan
daktilitas pada penampang kolom. Analisis ini dilakukan secara manual dan
bantuan software ANSYS versi 9.0 dengan batasan model berupa benda uji kolom
pendek model eksperimental menggunakan kolom M. W. Tjaronge, dkk berupa
model kolom dengan ukuran 125 x 125 mm, tinggi kolom 1000 mm, diameter
tulangan longitudinal 4 D10 sengkang Ø6-100 mm. Model implementasi
menggunakan 12 model dengan ukuran 300x300x1200 mm, mutu beton 25 MPa,
dengan tulangan sengkang Ø10-100 mutu 240 MPa dan tulangan utama 8D16
mutu sebesar 400 MPa yang divariasikan dengan jarak antar tulangan sengkang
150,100 dan 50 mm terhadap 4 model pengekangan.
Berdasarkan hasil analisis manual dan ANSYS versi 9.0 didapatkan kesimpulan
bahwa semakin meningkat rasio volumetrik tulangan sengkang (geser) maka
daktilitas dan kekuatan kolom akan semakin meningkat pula dengan hasil berupa
adanya peningkatan ± 48,7 % lebih baik dari model pengekangan normal.
Kata kunci : Kolom pendek, Pengekangan,Beban Aksial,ANSYS