DIGITAL LIBRARY



JUDUL:FENOMENA PENGEMIS ANAK DI PASAR RAMAYANA KECAMATAN BANJARMASIN TENGAH
PENGARANG:DESI NORLIDYANTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-02-17


ABSTRAK

Desi Norlidyanti, 2022. Fenomena Pengemis Anak di Pasar Ramayana Kecamatan Banjarmasin Tengah. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing (I) Yuli Apriati. (II) Reski P.

 

Kata Kunci: Cara pengemis, Alasan Pengemis anak, Pasar Ramayana.

 

Di Indonesia kemiskinan merupakan salah satu masalah yang sampai saat ini masih belum bisa diatasi. Kemiskinan muncul disebabkan karena banyak hal, salah satunya yaitu persaingan dalam mendapatkan pekerjaan, kurangnya lapangan pekerjaan, serta adanya urbanisasi yang membuat ledakan penduduk sehingga berdampak pada mobilisasi masyarakat dari desa ke kota. Tingkat kemiskinan dan pendidikan yang rendah membuat masyarakat menjadi malas untuk bekerja sehingga memilih untuk menjadi pengemis baik orang tua maupun anak kecil. Secara spesifik tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan: (1) Cara yang dilakukan anak dalam menjadi pengemis (2) Alasan yang melatarbelakangi anak menjadi pengemis.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data dipilih dengan cara purposive sampling, dengan tujuh orang informan yang terdiri dari tujuh pengemis anak. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis hasil penelitian menggunakan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) cara yang dilakukan anak dalam menjadi pengemis di Pasar Ramayana terbagi menjadi tiga yakni memilih lokasi dimana pengemis anak memilih tempat-tempat yang ramai, teknik ketika mengemis seperti menggunakan kostum badut dan kecrekan, serta menentukan waktu mengemis pada jam-jam tertentu, dan kecenderungan meminta-minta kepada perempuan. (2) Alasan yang melatarbelakangi anak menjadi pengemis di Pasar Ramayana terbagi menjadi dua yakni faktor internal dan faktor eksternal.

 Berdasarkan hasil penelitian di atas disarankan kepada pemerintah kota Banjarmasin hendaknya memperhatikan masyarakat yang taraf ekonominya dibawah sejahtera. Bagi keluarga hendaknya tidak menjadikan dan tidak mendukung anak untuk bekerja di usia yang belum cukup untuk bekerja karena mencari nafkah merupakan kewajiban dan tanggung jawab dari orang tua.

 

 

 

 

 

 

ABSTRACT

Desi Norlidyanti, 2022. The Phenomenon of Child Beggars in Ramayana Market Banjarmasin Central District. Sarjana’ Thesis of Sociology Education. Department of Social Science Education. Faculty of Teacher Training and Education. Lambung Mangkurat University Banjarmasin. Supervisor (I) Yuli Apriati. (II) Reski P.

 

Keywords: The Beggar Way, The Beggar Reason of The Child, Ramayana Market

 

In Indonesia poverty is one of the problems that until now still can not be overcome. Poverty appears to be rooted in many things, including competition for jobs, lack of jobs, and the rapid urbanization that results in rapid population mobilization. Poverty and low education make society lazy to work, thus choosing both parent and child beggars. Specifically the purpose of this study is to find: (1) the way children do things in being beggars (2) the reason behind them being beggars.

 The research method used is a qualitative method. The data sources were selected by purposive sampling. Data collection was carried out by means of observation, interview and documentation techniques. Analysis of research results using data reduction steps, data presentation and data verification.

            Research shows that: (1) The way child beggars do in being beggars in the Ramayana Market is divided into three locations in which child beggars three locations where child beggars select crowded places, engineering when begging like a clown costume and kecrekan, and a definite time begging at specific hours, and a tendency to beg to women. (2) The reason behind children being a beggar in the ramayana market is divided into two ways of internal factors and external factors.

Based on the results of the research above, it is recommended that the Banjarmasin city government should pay attention to people whosse economic level is below prosperous. For families it should not make and support their children to work at an age that is not enough to work because making a living is the responsibility and responsibility of the parents.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI