DIGITAL LIBRARY



JUDUL:EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI PEKTIN DARI KULIT PISANG MAULI (Musa acuminata L.) DAN KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) SEBAGAI EKSIPIEN FARMASI
PENGARANG:Muhammad Riduan
PENERBIT:FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
TANGGAL:2018-05-31


Seiring dengan peningkatan produksi komoditas pisang di Kalimantan Selatan, maka berdampak pada peningkatan limbah kulit pisang yang hingga sekarang belum dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu dan waktu ekstraksi optimum pada proses ekstraksi pektin dari kulit pisang mauli dan pisang kepok yang menghasilkan rendemen tertinggi dan menentukan karakteristik pektin dari ekstrak rendemen tertinggi. Ekstraksi menggunakan metode refluks dengan kombinasi suhu (60ºC, 70ºC, 80ºC) dan waktu (60 menit, 90 menit, dan 120 menit) menggunakan pelarut HCl 0,25 N. Ekstraksi dari kulit pisang mauli menghasilkan rendemen tertinggi pada suhu 80°C dan waktu 90 menit, sedangkan dari kulit pisang kepok menghasilkan rendemen tertinggi pada suhu 90°C dan waktu 90 menit. Hasil karakterisasi yang didapatkan yaitu susut pengeringan 8,09 ± 0,536%; kadar abu 6,13 ± 0,702%; berat ekivalen 773,49 ± 18,410; kadar metoksil 3,95 ± 0,095%; kadar galakturonat 45,17 ± 1,075%; dan derajat esterifikasi 49,61 ± 0,009%. Berdasarkan hasil identifikasi, didapatkan kesimpulan bahwa pektin hasil ekstraksi dari kulit pisang kepok tidak memenuhi seluruh spesifikasi dan standar mutu yang ditetapkan oleh Handbook of Pharmaceutical Excipients dan Food Chemical Codex, sehingga tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai eksipien pada sediaan farmasi.
Kata kunci: ekstraksi, pektin, kulit pisang mauli, kulit pisang kepok
 
 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI