Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan faktorfaktor
Produksi dalam usahatani padi sawah pada sawah (Tadah Hujan dan Rawa
Lebak) di Kecamatan Banua Lawas, menganalisis pengaruh penggunaan faktor
produksi terhadap produksi dalam usahatani padi sawah (Tadah Hujan dan Rawa
Lebak) di Kecamatan Banua Lawas, mengetahui Biaya, Penerimaan total dan
Pendapatan usahatani padi sawah (Tadah Hujan dan Rawa Lebak) di Kecamatan
Banua Lawas.
Penelitian ini dilaksanakan Di Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten
Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini berlangsung dari bulan
April 2017 sampai bulan Januari 2018, yaitu mulai dari tahap persiapan sampai
dengan penulisan laporan hasil penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada uji F, semua variabel input
produksi yaitu lahan, benih, pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja berpengaruh
nyata terhadap output produksi. Berdasarkan uji t pada sawah tadah hujan,
variabel input produksi yang berpengaruh terhadap output produksi adalah lahan,
dan pupuk, sedangkan input produksi yang tidak berpengaruh adalah benih, obatobatan
dan tenaga kerja. Adapun pada sawah rawa lebak berdasarkan uji t
menunjukkan bahwa variabel faktor produksi yang berpengaruh terhadap output
produksi adalah lahan dan obat-obatan, sedangkan faktor produksi yang tidak
berpengaruh adalah benih, pupuk dan tenaga kerja. Total biaya ekplisit yang
dikeluarkan petani padi sawah tadah hujan per ha Rp 3.362.006,36, sedangkan
pada sawah rawa lebak Rp 4.627.734,25, rata-rata penerimaan per ha sawah tadah
hujan Rp 16.846.047,41, sedangkan sawah rawa lebak Rp 16.893.814,25 dan
rata-rata pendapatan per ha yang diterima petani sawah tadah hujan Rp
13.484.041,05, sedangkan pada sawah rawa lebak Rp 12.266.080 per ha.