ABSTRAK

Ahmad Riduan. 2021. Penggunaan Handphone dalam Pembelajaran PPKn di SMAN 3 Banjarmasin; Perspektif Kewarganegaraan Digital. Skripsi. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Sarbaini, Pembimbing (II) Muhammad Elmy

Kata Kunci: Handphone, Pembelajaran PPKn, Kewarganegaraan Digital

Kemajuan informasi dan teknologi digital yang dialami oleh negara-negarayang ada di dunia, termasuk di Indonesia, sangat berkembang pesat dan menjalar pada semua lini dikehidupan warga negara tidak terkcuali dalam ranah Pendidikan. SMA Negeri 3 Banjarmasin sebagai wadah Pendidikan pada praktek penyelenggaraannya menggunakan handphone sebagai alat dalam prosesbelajar mengajar.

Masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Digital menggunakan handphone serta hambatan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Digital menggunakan handphone di SMAN 3 Banjarmasin.  Sebagai wadah Pendidikan SMA Negeri 3 Banjarmasin menggunakan handphone sebagai sarana dalam menjalankan proses belajar mengajar.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pembelajaran dan hambatan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Digital menggunakan handphone di SMA Negeri 3 Banjarmasin. Pendekatan yang digunakan kualitatif dan metode yang ditembuh deskriptif. Sumber data diperoleh dengan porpusive sampling dengan Teknik pengumulan data wawancara, observasi dan dokumentasi pada siswa atau guru SMA Negeri 3 Banjarmasin.

Hasil Penelitian Penggunaan Handphone dalam Pembelajaran PPKn di SMAN 3 Banjarmasin; Perspektif Kewarganegaraan Digital menghasilkan: 1) Praktik Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada pengganti pembelajaran luring di sekolah. Penerapan penggunaan handphone dalam belajar menyesuaikan Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar yang diajarkan. 2) Hambatan dalam menjalankan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Digital di SMAN 3 Banjarmasin pada pembelajaran dari internet yang lelet, kouta yang terbatas dan handphone yang tidak support dengan aplikasi yang digunakan.

Saran, agar sekolah memberikan pelatihan terkait pembelajaran untuk mengembangangkan aplikasi untuk membuat aplikasi yang bisa digunakan handphone yang gratis akses tanpa kouta dan semua handphone bisa mengakses.