Perilaku mencuci tangan pakai sabun (CTPS) dikenal sebagai upaya pencegahan penyakit yang mudah dan murah dilakukan namun belum menjadi budaya yang dilakukan seluruh masyarakat. Menurut data Riskesdas Nasional 2013, menunjukan Kalimantan Selatan dengan capaian CTPS sebesar 32,35% (5). Sedangkan menurut data Riskesdas 2013, persentase capaian CTPS wilayah Kabupaten Banjar adalah sebesar 24,2% dengan persentase karakteristik umur terendah dalam perilaku mencuci tangan pakai sabun adalah kelompok umur 10-14 tahun. Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar didapat data wilayah Puskesmas Martapura 1 dengan capaian CTPS sebesar 21,7 %. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan hubungan jenis kelamin, pengetahuan dan sikap dengan perilaku CTPS pada siswa kelas IV dan V sekolah dasar di wilayah Puskesmas Martapura 1. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas IV dan V dari 8 sekolah dasar yang berada di wilayah Puskesmas Martapura 1 sebanyak 787 siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 104 sampel dengan teknik pengambilan sampel menggun akan random sampling. Instrumen menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku CTPS (p-value = 0,258), ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku CTPS (p-value = 0,005), dan ada hubungan antara sikap dengan perilaku cuci tangan pakai sabun (p-value = 0,0001) pada siswa sekolah dasar kelas IV dan V di wilayah kerja Puskesmas Martapura 1. Kesimpulan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku CTPS, serta tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku CTPS.
Kata- kata kunci: jenis kelamin, pengetahuan, sikap, CTPS