Pemilihan Umum sebagai salah satu tonggak utama negri demokrasi menjadi sarana politik yang pas dalam rangka meciptakan lembaga yang berlegitimasi akuntabel dan representatif. Pemilih pemula yang menjadi generasi penerus merupakan aset berharga bagi masa depan yang harus disiapkan demi mewujudkan terciptanya demokrasi bernegara yang sekaligus juga menjadi subyek pembangunan nasional di masa depan, tujuan penelitian ini adalah  mengetahui komunikasi politik Partai Golkar terhadap pemilih pemula dan faktor pendorong serta penghambat yang dihadapi partai Golkar di Banjarmasin. 

Metode yang diaplikasikan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan evaluatif.

 Kegiatan AMPG yang dilakukan masih kurang berpengaruh untuk meyakinkan pemilih pemula agar menggunakan hak pilihnya secara tepat, dapat dilihat dari wawancara peneliti dan responden, mereka ikut partisipasi dalam pemilu sebagian besar hanya masih penasaran karena baru pertama kali.

AMPG hendaknya lebih sering melakukan sosialisasi terhadap kalangan pemilih pemula dengan konsep yang tidak monoton agar mereka tertarik terhadap sosialisasi tersebut dan mudah dipahami oleh mereka, sehingga mereka merasa sosialisasi politik atau sekolah politik sebagai hal yang tidak membosankan, dan menyediakan fasilitas-fasilitas contohnya forum diskusi, ruangan pertemuan, pertemuan rutin yang mampu menyokong kegiatan pemilih muda dalam kegiatan berpolitik, dan juga memberikan pendidikan politik kepada pemilih muda sehingga dapat menimbulkan hasrat pemilih muda atau pemula untuk ikut ambil bagian pada dunia perpolitikan.

Kata Kunci: Pemilihan Umum, Komunikasi, Pemilih Pemula