DIGITAL LIBRARY



JUDUL:STUDI KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS DAN HUBUNGANNYA DENGAN SEDIMEN DI SEKITAR KAWASAN TERMINAL KHUSUS BATU BARA PADA PERAIRAN BUNATI DAN SEKITARNYA DI KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:RIESKA PARAMITA N.P
PENERBIT:FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
TANGGAL:2018-07-05


RIESKA PARAMITA N.P (G1F113024). Analisis Komunitas Makrozoobentos
dan Hubungannya dengan Sedimen di Sekitar Kawasan Terminal Khusus Batu Bara
pada Perairan Bunati dan Sekitarnya di Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi
Kalimantan Selatan, di bawah bimbingan Dr. Muhammad Syahdan, S.Pi, M.Si
sebagai pembimbing utama dan Hamdani, S.Pi, M.Si sebagai pembimbing anggota.
Perairan Bunati, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan
merupakan salah satu daerah pesisir yang memiliki nilai potensi sumberdaya
tambang batu bara dan perikanan cukup besar. Adanya aktivitas tersebut akan
menyebabkan sedimen di dasar perairan umumnya telah bercampur dengan
serpihan, partikel batu bara beserta senyawa kimianya. Kondisi demikian
menyebabkan hanya spesies makrozoobentos tertentu saja yang dapat hidup pada
lingkungan tersebut sementara yang lainnya tidak dapat bertahan dan berkembang
biak. Gangguan terhadap komunitas makrozobentos dapat memberikan pengaruh
lanjutan terhadap struktur komunitas ikan atau organisme lainnya terutama yang
terkait dengan makrozoobentos sebagai pakan alami dalam rantai makanan.
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan komunitas
makrozoobentos dengan komposisi tipe sedimen dan kualitas lingkungan perairan
di sekitar kawasan terminal batu bara. Penelitian ini menggunakan metode
systematic random sampling dalam penentuan lokasi stasiun penelitian.
Pengambilan sampel makrozoobentos dan sedimen dasar menggunakan Van Veen
grab. Pengukuran parameter kualitas perairan secara in situ dan sampel sedimen dasar
dianalisis menggunakan metode Buchanan (1984). Sedangkan untuk mengetahui
hubungan kepadatan makrozoobentos dengan menggunakan metode Analisis
Komponen Utama (PCA).
Berdasarkan hasil pengukuran dan analisis data, spesies dan kepadatan
makrozoobentos yang terdapat pada sekitar kawasan terminal khusus batu bara
terdiri dari 4 kelas yakni kelas gastropoda sebanyak 5 spesies yaitu Architectonica
trochlearis, Turittella cingulifera, Terebra brunneobandata, Acteon tornotalis, dan
Bittium latreillii, kelas bivalvia sebanyak 2 spesies yaitu Afrocardium excohum dan
Donax trunculus, kelas malacostraca 1 spesies yaitu Metacarcinus magister, dan
pada kelas polychaeta ditemukan 1 spesies yaitu Capitella sp. Adapun kepadatan
makrozoobentos berkisar antara 27 – 405 individu/m2. Nilai kepadatan
makrozobentos memiliki kecenderungan lebih tinggi pada jarak yang semakin jauh
dari terminal batu bara dan garis pantai begitu juga sebaliknya. Jumlah spesies
makrozoobentos sangat dipengaruhi oleh jarak dari garis pantai. Semakin jauh jarak
dari garis pantai maka jumlah spesies cenderung akan semakin bertambah begitu
pula sebaliknya. Sedangkan jarak terhadap terminal batu bara tidak berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan jumlah spesies makrozoobentos. Kepadatan
makrozoobentos yang rendah di dekat terminal khusus batu bara mengindikasikan
iv
telah terjadi pencemaran debu dan partikel batu bara pada pada substrat dasar
(sedimen) yang merupakan habitat makrozoobentos.
Sebaran fraksi sedimen di perairan Bunati dan sekitarnya umumnya
didominasi oleh sedimen lumpur berpasir (coarse silt), namun pada substasiun P3,
1A, 1B dan 1C tipe tekstur sedimen berupa pasir halus (very fine sand). Adapun
sebaran kualitas lingkungan perairan untuk parameter fisik meliputi rata-rata suhu
sebesar 28 – 28,5 oC, kecerahan sebesar 1,6 – 1,7 m, kedalaman sebesar 4,2 – 4,3
m dan kecepatan arus mulai dari 0,150 m/s - 0,333 m/s. Sedangkan kualitas
lingkungan perairan untuk parameter kimia meliputi rata-rata salinitas sebesar 20,5
– 21 o/oo, pH air sebesar 6,10 – 6,20, pH sedimen sebesar 6,2 – 6,25, dan oksigen
terlarut (DO) sebesar 5,7-5,8 (mg/l). Secara umum parameter fisik dan kimia
perairan masih dalam sesuai dalam batas toleransi untuk kehidupan
makrozoobentos.
Berdasarkan hasil analisis PCA, diperoleh total informasi (eigenvalue)
sebesar 79,53 % yang terdapat pada sumbu utama (F1 dan F2). Penyebaran stasiun
pengamatan pada sumbu 1 (F1) dan sumbu 2 (F2) diperoleh tiga (3)
pengelompokkan, 2 komponen pada sumbu 1 dan 1 komponen pada sumbu 2.
Komponen 1 yang terdiri dari stasiun 6, 5, dan P2 dicirikan oleh kepadatan
makrozoobentos, fraksi sedimen lumpur, kedalaman, kecerahan, dan salinitas.
Komponen 2 terdiri dari stasiun 1 dan 4 dicirikan oleh suhu, fraksi sedimen pasir,
kecepatan arus dan DO. Komponen 3 yang terdiri dari stasiun 2 dan 3 dicirikan oleh
fraksi sedimen lempung, pH air dan pH sedimen.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI