DIGITAL LIBRARY



JUDUL:HUBUNGAN KERAPATAN MANGROVE DENGAN UNSUR HARA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI DESA TELUK TAMIANG KECAMATAN PULAU LAUT TANJUNG SELAYAR KABUPATEN KOTABARU
PENGARANG:SYARIFAH AIDA NUR SHELLA
PENERBIT:FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
TANGGAL:2018-07-05


RINGKASAN
SYARIFAH AIDA NUR SHELLA (G1F113214). Hubungan Kerapatan Mangrove
Dengan Unsur Hara Pada Ekosistem Mangrove Di Desa Teluk Tamiang Kecamatan
Pulau Laut Tanjung Selayar Kabupaten Kotabaru, bimbingan Nursalam, S.Kel, Ms
sebagai pembimbing utama dan Dafiuddin Salim, S.Kel., M.Si sebagai anggota.
Nitrogen, Fosfor dan Kalium merupakan kelompok unsur hara yang menjadi faktor
pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menggetahui
struktur vegetasi mangrove meliputi kerapatan dan Indeks Nilai Penting mangrove dan
mengetahui hubungan unsur hara dengan kerapatan jenis mangrove di Desa Teluk
Tamiang . Berdasarkan hasil yang diperoleh di Desa Teluk Tamiang terdapat 9 jenis
mangrove yang tumbuh yaitu Avicennia alba, Avicennia marina, Instia bijuga,
Lumnitzera racemosa, Lumnitzera littorea, Rhizophora apiculata, Rhizophora
mucronata, Sonneratia alba dan Xylocarpus rumphii. Kerapatan jenis tertinggi pada
kategori pohon yaitu jenis Rhizophora mucronata dengan nilai kerapatan 0,11 ind/m2.
Indeks Nilai Penting tertinggi kategori pohon, anakan dan semai semua stasiun adalah
Rhizhopora sp. Kondisi kerapatan mangrove di Desa Teluk Tamiang termasuk dalam
kategori jarang menurut baku mutu kerusakan mangrove mengacu pada Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup No. 201 Tahun 2004. Unsur N berdasarkan kriteria sifat
kimia tanah pada stasiun 1, 2, 3 dan stasiun 4 masuk ke dalam kriteria rendah.
Sedangkan kandungan N pada stasiun 5, 6, 7 dan 8 masuk dalam kategori sedang. Unsur
P berdasarkan kriteria sifat tanah pada stasiun 3 merupakan lokasi yang memiliki P
kategori rendah, pada stasiun 1, 2, 4 dan 8 merupakan lokasi yang mengandung Fosfor
dengan kategori sedang, pada stasiun 6 unsur P dengan kategori tinggi, sedangkan
stasiun 5 dan 7 merupakan unsur P dalam kategori sangat tinggi. Unsur K pada stasiun
4, 5, 6, 7 dan 8 jika dilihat dari kriteria sifat kimia tanah unsur K pada lokasi pengamatan
khususnya pada lokasi yang terdapat vegetasi mangrove memiliki kandungan unsur K
yang sedang, sedangkan pada stasiun 1, 2 dan 3 termasuk dalam kategori rendah.
Hubungan jenis A. alba, A.marina, L. racemosa, R. apiculata dan R. mucronata dengan
unsur hara menunjukkan bahwa korelasi berada dalam kategori sangat kuat pada
Nitrogen dan Fosfor dengan perolehan p hitung < 0,05 menandakan bahwa hubungan
yang terjadi adalah signifikan. Sedangkan kolerasi unsur kalium dengan kerapatan jenis
hanya pada jenis A. alba dan R. apiculata yang memiliki nilai yang menunjukan korelasi
berada dalam kategori sangat kuat dengan perolehan p hitung < 0,05 yang menandakan
bahwa hubungan yang terjadi adalah signifikan. Pada kerapatan jenis lain yang memiliki
hubungan dengan unsur N dan P yaitu jenis A.marina, L. racemosa dan R. mucronata
tidak memiliki hubungan yang signifikan pada unsur K walaupun hubungannya positif
yang berada dalam kategori kuat dan sedang memiliki p hitung > 0,05 yang menandakan
bahwa hubungan yang terjadi adalah tidak signifikan. Nilai korelasi pada kerapatan jenis
S.alba dan X rumphii memiliki nilai korelasi negatif terhadap unsur Nitrogen, Fosfor
dan Kalium dengan angka korelasi yang menunjukkan bahwa korelasi berada dalam
kategori lemah dan sangat lemah dengan perolehan p hitung < 0,05 yang menandakan
bahwa hubungan yang terjadi adalah tidak signifikan.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI