DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PERUNDUNGAN DALAM NOVEL “ORANG-ORANG BIASA” KARYA ANDREA HIRATA DAN “MY IDIOT BROTHER” KARYA AGNES DAVONAR
PENGARANG:Dina Septiana Dewi
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-04-19


ABSTRAK

 

Dewi, Dina Septiana. 2022. Perundungan dalam Novel “Orang-orang Biasa” Karya Andrea Hirata dan “My Idiot Brother” Karya Agnes Davonar. Skripsi, Universitas lambung Mangkurat, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Banjarmasin. Pembimbing Pertama: Dewi Alfianti, M.Pd.; Pembimbing Kedua: Lita Luthfiyanti, M.Pd.

 

Kata Kunci: perundungan, novel, psikologi sastra

 

Fenomena perundungan pada anak usia remaja mulai dianggap biasa oleh sebagian masyarakat. Perundungan merupakan perilaku yang ditujukan untuk menyakiti seseorang, baik secara fisik maupun mental. Fenomena perundungan bisa saja hadir dalam sebuah karya sastra, mengingat karya sastra adalah gambaran realitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, penyebab, serta dampak perundungan terhadap tokoh dalam novel Orang-orang Biasa karya Andrea Hirata dan My Idiot Brother karya Agnes Davonar.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini ialah dua novel karya pengarang Indonesia yaitu Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata dan My Idiot Brother karya Agnes Davonar. Data yang dikumpulkan berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat, yang mengandung perundungan. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan berupa analisis data interaktif.

Hasil penelitian ini sebagai berikut. Pertama, dari kedua novel ditemukan tiga bentuk perundungan, yaitu perundungan fisik, perundungan verbal, dan perundungan tidak langsung. Kedua, perundungan tersebut disebabkan oleh: faktor individu, faktor lingkungan sosial, dan faktor lingkungan keluarga. Ketiga,  perundungan berdampak terhadap korban dan pelaku. Dampak terhadap korban:  cedera fisik, gangguan tidur, gangguan prestasi, malu, ketakutan, dan berpotensi melakukan tindak perundungan pula. Dampak terhadap pelaku: berpikir bahwa perundungan merupakan hal yang biasa, tidak berempati, penyesalan, mendapat hukuman, dan berpotensi bertindak kriminal.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI