DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PERUBAHAN MAKNA PADA BAHASA BANJAR HULU DI DESA MUARA TAPUS KECAMATAN AMUNTAI TENGAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
PENGARANG:Khafifah
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-04-23


Bahasa Banjar terbagi menjadi dua dialek utama, yaitu bahasa Banjar Kuala (BBK) dan bahasa Banjar Hulu (BBH). Dialek BBK biasanya digunakan oleh penduduk asli sekitar kota Banjarmasin, Martapura, Pelaihari, dan Kotabaru, sedangkan dialek BBH biasanya digunakan oleh penduduk di daerah Hulu Sungai, seperti Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tabalong, dan Kabupaten Balangan. Tidak berbeda dengan bahasa daerah lain, perkembangan bahasa Banjar mengikuti perkembangan penuturnya maupun kebudayaan masyarakat. Dengan kata lain, bahasa Banjar dapat berubah sesuai perkembangan penutur dan kebudayaan masyarakat. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahasa pada umumnya  bersifat dinamis.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyebab  perubahan makna dan jenisnya pada bahasa Banjar Hulu (BBH).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah teknikobservasi dan wawancara. Sumber data penelitian ini ialah penutur bahasa Banjar Hulu (BBH). Data penelitian ini ialah kata-kata dalam bahasa Banjar Hulu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan makna pada bahasa Banjar Hulu di desa Muara Tapus. Perubahan makna yang terjadi disebabkan perkembangan dan ilmu dan teknologi, perkembangan sosial dan budaya, perbedaan bidang pemakaian, adanya asosiasi, pertukaran tanggapan indra, perbedaan tanggapan, dan adanya penyingkatan. Selanjutnya, juga terdapat jenis perubahan makna yang terjadi, yaitu: 1) meluas; 2) menyempit; 3) perubahan total;4)  penghalusan; 5) pengasaran.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI