ABSTRAK

Roy Priyo Triprayogo, 2019.  Perkembangan Pendidikan di Desa Damit Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut 1977-2018

(Pembimbing I Drs. Yusliani Noor, M.Pd., dan Pembimbing II

Dr. Syaharuddin, S.Pd., M.A.)

Kata Kunci: Perkembangan Pendidikan, Tempat Pendidikan, Desa Damit.

Masyarakat Desa Damit pada awalnya yang di dominasi masyarakat Trasnmigrasi tidak terlalu memperhatikan pendidikan terutama anak-anak mereka. Pandangan tersebut mulai berubah sejak berdirinya sekolah awal di desa itu yaitu SDN Damit 1 di mana sekolahan ini merupakan sekolah awal yang ada di Desa Damit dan sebagai pelopor pendidikan di Desa Damit sehingga sekarang sudah ada Sekolah Menengah Atas yang merupakan jenjang akhir siswa. Minat masyarakat terhadap pendidikan semakin besar ketika ada sekolahan yang di bangun yang merupakan program dari pemerintah untuk mendirikan sekolahan di Desa Transmigrasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan pendidikan yang berada di Desa Damit dari tahun 1977-2018, untuk menganalisis hambatan-hambatan dan untuk mengatasi hambatan tersebut.

Meteode penelitian ini adalah metode sejarah. Langkah-langkah metode seperti Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Arsip dan data wawancara sebagai sumber primer dan studi kepustakaan sebagai sekumpulan sumber data berupa sumber lisan, sumber tertulis, wawancara, dan observasi tidak langsung. Tahap kedua adalah kritik untuk mengetahui keaslian data yang di dapat di lapangan. Tahap ketiga adalah interpretasi di mana tahap ini di lakukan penafsiran fakta-fakta sejarah yang telah dikumpulkan. Tahap terakhir adalah historiografi, penelitian menuliskan hasil penelitian dengan mendiskripsikan hasil penelitian.

Hasil penelitian menujukan bahwa adanya pendidikan di desa ini di mana pada awal-awal berdiri lah SDN Damit 1 yang berpengaruh besar terhadapa perkembangan pendidikan di Desa Damit dan sekitarnya. Namun, dalam perjalanannya dari tahun1977 sampai tahun 2018 tempat pendidikan yang ada di Desa Damit mengalami berbagai hambatan baik dari faktor eksternal seperti keluarga, dan masyarakat. Sedangkan faktor internal seperti sarana dan prasarana, guru, siswa, dan pemerintah. Seiring berjalannya waktu semua hambatan ini mampu diatasi dan seluruh tempat pendidikan yang ada di Desa Damit tetap mampu berkonstribusi memberikan pendidikan.