Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya yang dikeluarkan dalam operasional persemaian dan menganalisis tingkat pencapaian Break Even Point (BEP) dan Return Of Investment (ROI), agar diketahui apakah dengan pembangunan persemaian permanen oleh BPTH Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan ini menguntungkan. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh melalui wawancara dan juga data sekunder yang diperoleh dari instansi dan juga jurnal serta penelitian terkait sebagai pendukung. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis BEP dan ROI. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat produksi bibit pada tahun 2020 adalah sebanyak 2.155.973 bibit dengan biaya total sebesar Rp2.315.742.703. Berdasarkan total produksi bibit tersebut, asumsi penerimaan tahun 2020 adalah Rp4.371.102.200. dengan BEP sebesar Rp1.734.151.521. BEP unit produksi bibit pada tahun 2020 berada di angka 813.554 bibit, dengan produksi total bibit sebanyak 2.155.973 bibit maka produksi melebihi BEP. Berdasarkan hasil analisis dari tabel dan grafik dapat diketahui dan disimpulkan bahwa persemaian permanen ini mampu mencapai titik BEP baik dari estimasi penerimaan maupun unit produksi. Hasil estimasi penerimaan yang melampaui biaya total, menunjukkan bahwa ROI pada tahun 2020 dapat tercapai dengan angka 88.8%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persemaian permanen ini dinyatakan  layak dan juga menguntungkan.

Kata kunci: Analisis Biaya, Break Event Point, Return of Investment, Persemaian Permanen