DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KARAKTERISTIK HIDROLOGI TAMBANG INTAN TRADISONAL DI KAMPUNG PUMPUNG, KECAMATAN CEMPAKA, KOTA BANJARBARU
PENGARANG:M FAISAL RAMADHANI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-04-29


Penambangan intan tradisional di Kecamtan Cempaka ialah mata pencaharian turun temurun, wilayahnya dahulu didominasi persawahan. Meningkatnya permintaan intan menjadikan semakin banyaknya kegiatan penambangan, lahan milik warga banyak berubah jadi tambang. Warga sekitar Kecamatan Cempaka kebanyakan beranggapan bahwa kejadian banjir disebabkan tambang intan di Kampung Pumpung karena tambang tersebut sudah sejak lama beroperasi.

 

Hasil penelitian pada parameter air limpasan permukaan didapat intensitas hujan 10.417 mm jam-1 yang berpotensi banjir, dengan debit sebesar 223.269 m3s-1didapat simulasi tinggi air 10.795 cm dikategorikan genangan. Pada cuaca ekstrim 14 Januari 2021 curah hujan 256 mm/24 jam berpotensi banjir atau tanah longsor diikuti intensitas hujan 15,281 mm jam-1 yang berpotensi banjir, dengan debit 327.519 m3s-1 didapat simulasi tinggi air 15.836 cm dikategorikan genangan. Pada parameter water flow kontur, Kecamatan Cempaka berada di daerah rendah (0-30 meter) dapat menjadi tempat terakulumasinya air yang memicu banjir. Pada Titik Banjir 1 (TB 1)-Basung, arah aliran air sekitarnya cenderung dari barat laut (daerah hulu pada sungai) dan tidak ada arah aliran air yang berasal dari daerah tambang intan sehingga potensi banjir bukan berasal dari tambang intan. Pada kondisi hujan, adanya sedimentasi di Titik Sedimentasi 4 (Sm 4) menyebabkan pergerakan air semakin banyak ke arah tenggara. Pada kondisi hujan, di Titik Sedimentasi 3 sangat dekat dengan TB 1, sehingga saat hujan lebat air yang masuk ke sungai akan terhalang sedimentasi sehingga menyebabkan banjir dan diperparah oleh air limpasan dari arah barat laut karena adanya sedimentasi di titik Sm 4. Pada Titik Banjir 2 (TB 2)-Kampung Pumpung, arah aliran air yang masuk dominan berasal dari arah barat laut, ada juga dari timur laut, utara dan selatan dalam jumlah yang sedikit. Pada arah aliran air dari timur laut searah dengan lokasi tambang intan. Saat kondisi hujan, arah aliran dekat Titik Sedimentasi 1 dominan berbelok ke arah barat laut karena adanya sedimentasi dan bergerak ke arah TB 2. Saat kondisi hujan, pada Titik Sedimentasi 2 arah aliran air berbelok ke timur laut menuju TB 2 karena adanya sedimentasi. Pada Titik Banjir 3-Bangkal, saat cuaca extrim terjadi banjir karena air limpasan permukaan dalam jumlah banyak yang berasal dari arah tenggara, yakni daerah Kiram. Pada parameter pendangkalan aliran sungai didapat kualifikasi pemulihan berdasar muatan sedimen kondisi normal pada bagian hulu sungai berkategori rendah, tengah kategori sedang dan hilir kategori rendah.Kualifikasi pemulihan kondisi hujan pada bagian hulu sungai berkategori tinggi, daerah tengah dan hilir berkategori sangat tinggi yang mempunyai potensi menyebabkan banjir. Pada parameter tutupan lahan terjadi perubahan yang membuat harga koefisien C dari tahun 2013 sebesar 0,613 meningkat 0,127 menjadi 0,740 pada tahun 2021 yang dominan dipengaruhi penambahan luas tutupan lahan perkebunan, pertambangan dan pemukiman yang membuat berkurangnya daerah resapan air sehingga memicu potensi terjadinya banjir.  

Berdasarkan dengan empat parameter karakteristik hidrologi pada penelitian, disimpulkan bahwa keberadaan tambang intan di Kampung Pumpung, Kecamatan Cempaka berpotensi menyebabkan terjadinya banjir

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI