DIGITAL LIBRARY



JUDUL:FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN KOTA BANJARMASIN
PENGARANG:Fitriani
PENERBIT:FAKULTAS KEDOKTERAN
TANGGAL:2018-07-09


ISPA penyebab utama kematian balita di seluruh dunia mencapai 2 juta per
tahun dan peringkat pertama penyebab Disability Adjusted Life Years (DALYs) di
Negara berkembang 94,6 juta jiwa (6,3%). Data Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan tahun 2016, Kota Banjarmasin peringkat pertama ISPA
sebesar 28.356 kasus. Peringkat pertama ISPA balita tahun 2017 di Kota
Banjarmasin terdapat di Puskesmas Pekauman sebesar 1.008 kasus.Tujuan
penelitian adalah menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA
pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain case control. Populasi
penelitian adalah ibu mempunyai balita berusia 1-5. Sampel yang diteliti
berjumlah 100 dengan 50 sampel kasus dan 50 sampel kontrol orang dan diambil
teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukan faktor yang
berhubungan dengan kejadian ISPA adalah berat badan lahir (p-value=0,031),
pemberian ASI eksklusif (p-value=0,007), pemberian MP-ASI (p-value=0,002),
kebiasaan anggota keluarga yang merokok (p-value=0,000). Sedangkan faktor
yang tidak berhubungan dengan kejadian ISPA adalah status imunisasi (pvalue=
0,119). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara berat
badan lahir, pemberian ASI eksklusif, pemberian MP-ASI, dan kebiasaan anggota
keluarga yang merokok dengan kejadian ISPA pada balita. Tidak ada hubungan
antara status imunisasi dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja
Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin.
Kata-kata kunci : BBLR, ASI Eksklusif, Imunisasi, MP-ASI, Anggota Keluarga
Merokok.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI