Berdasarkan Riskesdas (2013) menunjukkan hanya 33.3% ibu hamil yang mengkonsumsi minimal 90 tablet tambah darah selama kehamilan. Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah di Kabupaten Banjar pada tahun 2016 sebesar 47,43% dengan kasus kematian ibu tertinggi di Kalimantan Selatan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) di wilayah kerja Puskesmas Astambul. Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan coss-sectional. Populasi adalah ibu yang mempunyai bayi berumur 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Astambul didapat 122 sampel yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Instrumen menggunakan kuesioner. Uji yang digunakan adalah uji chi square dan fisher exact dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah darah dan didapat 88,3% ibu yang berpendidikan tinggi patuh, 84,2% ibu yang bekerja patuh, 87% ibu yang berpengetahuan baik patuh, 100% ibu yang bersifat negatif tidak patuh, 85% ibu yang mendapat dukungan keluarga patuh, 87,3% ibu yang mengaku peran petugas kesehatan baik patuh. 84,8% ibu yang terpapar informasi dengan baik patuh. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya hubungan pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, peran petugas kesehatan dan paparan informasi dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah darah.
Kata-kata kunci : tablet tambah darah, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, peran petugas kesehatan, paparan informasi