Kondisi persimpangan tak bersinyal pada Jalan Trans Kalimantan-Jalan
Gubernur Syarkawi Marabahan Kabupaten Barito Kuala saat ini menunjang
terjadinya kemacetan lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas, karena kawasan ini
cukup ramai dan menjadi jalan penghubung antar Kalimantan seperti Kalimantan
Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja simpang tak bersinyal,
dan untuk mengetahui pada tahun keberapa lalu lintas tidak memenuhi
persyaratan atau dalam keadaan sangat kritis. Penelitian yang dilakukan pada
Jalan Trans Kalimantan-Jalan Gubernur Syarkawi dengan pengumpulan data
primer dan sekunder. Dalam mengevaluasi persimpangan terhadap kinerjanya,
langkah-langkah perhitungan dilakukan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI) tahun 1997 dan dimasukkan pada formulir perhitungan.
Hasil perhitungan pada hari Selasa kondisi eksisting DS rata-rata adalah
0,538 dan D rata-rata adalah 9,825 dengan indeks tingkat pelayanan (ITP) adalah
B. Pada hari Kamis kondisi eksisting DS rata-rata adalah 0,581dan D rata-rata
adalah 10,222 dengan ITP adalah B, untuk prediksi kondisi 10 tahun mendatang
pada hari Selasa DS rata-rata adalah 1,055 dan D rata-rata adalah 24,841 dengan
ITP adalah D. Pada hari Kamis kondisi 10 tahun mendatang DS rata-rata adalah
1,139 dan D rata-rata adalah 33,361 dengan ITP adalah E.
Hasil perhitungan setelah dilakukan penanganan peleberan prediksi 10
tahun mendatang pada hari Selasa DS rata-rata adalah 0,861 dan D rata-rata
adalah 15,010 dengan ITP adalah C. Pada hari Kamis DS rata-rata adalah 0,927
dan D rata-rata adalah 16,757 dengan ITP adalah C.
Kata Kunci : Analisa Simpang Tak Bersinyal, Derajat Kejenuhan, ITP,
MKJI, Pelebaran, Prediksi, Tundaan.