Salah satu masalah yang dihadapi petani Jeruk keprok(Citrus reticulata) di desa Sungai Tuan Kecamatan Astambul di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, adalah rendahnya mutu buah. Hal ini disebabkan oleh kadar air, suhu, dan kelembaban tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan mutu buah jeruk yang baik melalui penanaman menggunakan tukungan. Penelitian dilaksanakan di desa Sungai Tuan. Metode penelitian pertumbuhan  jeruk keprok diukur, tinggi pohon, diameter batang, luas daun, dan panjang daun, menggunakan tukungan dan tidak menggunakan tukungan. Penelitian diulang empat kali selama satu bulan dengan 60 pohon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang menggunakan tukungan tumbuhnya lebih cepat dibandingkan dengan tanaman tidak menggunakan tukungan. Hasil yang menggunakan tukungan pada tinggi pohon nilai minimum dari 80-100 cm, rata-rata dari 135-155 cm, dan maksimum dari 178-198 cm. Diameter batang nilai mininum dari 3,5-3,6 cm, rata-rata dari 6,19-6,34 cm, dan maksimum dari minggu pertama 12 cm sampai minggu keempat tidak ada perubahan. Luas daun nilai minimum dari 1,9-2,7 cm, rata-rata dari 3,14-3,58 cm, dan maksimum dari 4,7-5 cm. Panjang daun nilai minimum dari 4,2-5 cm, rata-rata dari 6,29-7,37 cm, dan maksimum dari 8,3-9 cm. Hasil tidak menggunkan tukungan Tinggi batang nilai minimum dari 39-42 cm, rata-rata dari 88,1-93,7 cm, dan maksimum dari 145-146 cm. Diameter batang nilai dari minimum dari 3-3,6 cm, rata-rata dari 6,19-6,34 cm, dan nilai maksimum dari minggu pertama 12 cm sampai minggu keempat tidak ada perubahan, Luas daun nilai mininum dari 2-2,6 cm, rata-rata dari 3,12-3,67 cm,dan maksimum dari 5-5,6 cm. Panjang daun nilai minimum dari 3-3,8 cm, rata-rata 6-6,45 cm, dan maksimum dari 9-9,3 cm. Jadi penelitian ini dapat di simpulkan, hasil analisis menunjukan yang menggunakan tukungan mengalami perubahan pertumbuhan lebih cepat dibandingan tidak menggunakan tukungan yang mengalami sedikit keterlambatan pertumbuhan.