DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS TINDAK AGRONOMI TANAMAN KARET TERHADAP PRODUKTIVITAS KARET RAKYAT DI KABUPATEN BANJAR
PENGARANG:EMMA ROHMAYANTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-06-14


             Perkebunan adalah salah satu sub sektor pertanian yang merupakan penyedia bahan baku industri besar, penyerap tenaga kerja dan penghasil devisa negara. Hasil-hasil perkebunan yang selama ini menjadi komoditas ekspor nasional terdiri dari kelapa sawit, karet, teh, kopi dan tembakau.  Indonesia pernah menjadi produsen karet alam nomor satu di dunia. Luas lahan lahan karet di Indonesia terbesar di dunia namun produktivitas berada di peringkat ke-4 setelah Thailand, Malaysia dan Vietnam. Produktivitas karet Indonesia pada tahun 2019 adalah 1,096 kg ha-1.

Kalimantan Selatan menempati urutan ke-6 produsen karet kering di Indonesia setelah Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, Jambi dan Kalimantan Barat. Produksi karet di Kalimantan Selatan pada tahun 2020 sebanyak 186.574 ton dengan produktivitas 1.034 kg ha-1. Kabupaten Banjar adalah salah satu sentra karet di Kalimantan Selatan. Luas tanam karet di Kabupaten Banjar pada tahun 2020 menempati urutan ke-4 setelah Kabupaten Tabalong, Balangan dan Hulu Sungai Tengah. Luas areal tanam karet rakyat di Kabupaten Banjar seluas 25.525 ha dengan produksi 18.187,19 ton dan produktivitas 903 kg ha-1.

Produktivitas karet rakyat di Kabupaten Banjar masih berada di bawah produktivitas karet nasional, provinsi dan kabupaten lain di Kalimantan Selatan. Hal ini dapat disebabkan perbedaan produktivitas karet di setiap kecamatan di Kabupaten Banjar yang diduga dipengaruhi oleh tindak agronomi tanaman karet yang diterapkan petani selama ini.

              Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis pengaruh simultan tindak agronomi tanaman karet terhadap produktivitas karet rakyat di Kabupaten Banjar; 2) menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung tindak agronomi tanaman karet terhadap produktivitas karet rakyat di Kabupaten Banjar dan 3) menganalisis korelasi antar peubah tindak agronomi tanaman karet dan korelasi tindak agronomi tanaman karet terhadap produktivitas karet rakyat di Kabupaten Banjar.

               Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei terdiri dari wawancara dengan 100 petani karet dan pengamatan tindak agronomi tanaman karet yang dilakukan petani. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Karang Intan, Kecamatan Mataraman, Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Cintapuri Darussalam Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Peubah bebas pada penelitian ini adalah bahan tanam, populasi tanaman, umur tanaman, Phonska, Urea, SP36, KCl, pupuk organik, frekuensi pupuk, cara pupuk, pengelolaan OPT, panel, panjang sadap, tebal sadap, kedalaman sadap, frekuensi sadap, stimulan, koagulan dan pengambilan lump. Sedangkan peubah terikat adalah produktivitas karet rakyat di Kabupaten Banjar.

               Hasil penelitian ini menunjukkan tindak agronomi tanaman karet secara simultan memiliki pengaruh sangat nyata terhadap produktivitas karet rakyat. Persamaan regresi berganda pengaruh tindak agronomi tanaman karet terhadap produktivitas karet rakyat di Kabupaten Banjar adalah Y = 2524,842 + 62,100X1 + 0,349X2 - 6,652X3 + 0,514X4- 0,210X5 + 0,972X6 + 0,785X7  + 0,007X8 + 47,711X9 + 188,140X10 - 181,695X11 + 4,328X12 - 728,075X13  + 27,923X14 - 28,945X15 - 61,375X16 + 1005,271X17 + 162,576X18 - 31,910X19. Peubah panjang sadap secara parsial berpengaruh nyata dan peubah stimulan berpengaruh sangat nyata terhadap produktivitas karet rakyat di Kabupaten Banjar.

             Pengaruh langsung peubah tindak agronomi tanaman karet terhadap produktivitas karet rakyat di Kabupaten Banjar yaitu bahan tanam sebesar 0,026, populasi tanaman sebesar 0,136, Umur tanaman sebesar -0,087, Phonska sebesar 0,093, Urea sebesar -0,044, SP36 sebesar 0,127, KCL sebesar 0,067, pupuk organik sebesar 0,054, frekuensi pupuk sebesar 0,064, cara pupuk sebesar 0,153Y, pengelolaan OPT sebesar 0,080, panel sebesar 0,006, panjang sadap sebesar -0,203, tebal sadap sebesar 0,043Y, kedalaman sadap sebesar -0,080, frekuensi sadap sebesar -0,026, stimulan sebesar 0,600, koagulan sebesar 0,127 dan pengambilan lump sebesar 0,097.  Pengaruh langsung terbesar disumbangkan oleh peubah stimulan (36%) diikuti peubah panjang sadap (4,12%), cara pupuk (2,34%), populasi tanaman (1,85%), SP36 (1,61%) dan koagulan (1,61%). Namun pengaruh tidak langsung peubah tindak agronomi tanaman karet yang disalurkan melalui peubah lain lebih kecil daripada pengaruh langsung terhadap produktivitas karet rakyat di Kabupaten Banjar.

             Masing-masing peubah tindak agronomi tanaman karet memiliki korelasi dengan peubah lain. Peubah Urea, SP36, frekuensi pupuk, cara pupuk, panjang sadap, kedalaman sadap dan stimulan memiliki korelasi terhadap produktivitas karet rakyat di Kabupaten Banjar.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI