Komposit dinilai lebih ringan, lebih kuat dan tahan terhadap kerut jika dibandingkan dengan logam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi yang paling optimal dari komposit hibrida tikus purun serat (Eleocharis dulcis)-e-glass-polyester, memperoleh komposit dengan fraksi volume terbaik dan menganalisis pengaruh penambahan pelarut alkali pada serat yang disurvei dari sifat fisik dan mekaniknya. Pengujian dilakukan mengacu pada standar ASTM (American Society for Testing Material) D638 dan D7264. Komposit dibuat menggunakan metode hand lay-up dan vacuum bagging menggunakan serat dengan panjang 16,5 cm yang telah diberikan perawatan. Variasi fraksi volume yang digunakan adalah 40%:0%:60%; 20%:20%:60%; 0%:40%:60%; 10%:30%:60%; dan 30%:10%:60% (serat purun tikus (Eleocharis dulcis); e-kaca; polyester), dengan melihat pengaruh fraksi volume yang digunakan kemudian analisis satu arah Anova pada setiap pengujian serta uji lanjutan dengan Tukey Pairwise Comparisons. Hasil dari analisis pull test menunjukkan kekuatan tarik rata-rata komposit tertinggi dengan perendaman air panas sebesar 134,68 N/mm²dan untuk komposit dengan perlakuan NaOH 5% sebesar 130,13 N/mm². MoE rata-rata komposit tertinggi sebesar 7,58 GPaMoR rata-rata komposit tertinggi dengan 253,53 MPa. Kepadatan rata-rata komposit dengan perendaman air panas 1,61-2,20 g/cm³dan komposit dengan perlakuan NaOH 5% pada 1,24-2,57 g/cm³.

Kata kunci: komposit, hibrida, poliester, serat tikus purun (Eleocharis dulcis)