Penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling) di Desa Cindai Alus dan Sungai Batang Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Produksi ikan patin tergolong rendah dibandingkan dengan jumlah permintaannya dan potensi usaha budidaya ikan patin masih dapat dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Menganalisis kelayakan usaha pemasaran ikan Patin (Pangasius sp). 2) Menganalisis pola saluran pemasaran ikan patin (Pangasius sp). 3) Menganalisis efesiensi pemasaran ikan patin (Pangaisus sp). 4) Menganalisis besar bagian harga (share) yang diterima oleh pembudidaya ikan patin (Pangasius sp). Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode deskriptif, metode observasi langsung dan wawancara. Metode untuk pengumpulan sampel lokasi dan responden dilakukan secara sengaja (purposive sampling) serta menggunakan metode snowball sampling (bola salju) untuk mengetahui lembaga pemasaran yaitu pedagang pengumpul atau pengecer. Menggunakan data primer dan sekunder. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dengan 30 responden pembudidaya ikan patin di kawasan minapolitan dan non minapolitan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha budidaya ikan patin skala kecil bernilai 1,438 dan skala menengah 1,29 artinya layak untuk terus dijalankan, saluran pemasaran ikan patin di Desa Cindai Alus dan Sungai Batang memiliki 3 pola saluran pemasaran, saluran pemasaran ikan patin yang memiliki nilai efisisensi terkecil adalah saluran pemasaran I dan nilai analisis yang diperoleh yaitu farmer’s share mencapai 69%. Prospek keuntungan usaha budidaya dan pemasaran ikan patin di Desa Cindai Alus dan Desa Sungai Batang bernilai positif untuk skala kecil Rp. 42.551.740/Tahun dan skala menengah Rp. 37.832.133/Tahun. Dari hasil perhitungan nilai Revenue Cost Ratio (RCR) yang dihasilkan > 1. Oleh karena itu, prospek usaha budidaya dan pemasaran yang dilakukan oleh responden tersebut dapat dikatakan menguntungkan dan layak untuk dikembangkan.
Kata Kunci : Prospek, Usaha Budidaya, Pemasaran dan Ikan Patin