Ketidakpatuhan pasien mengkonsumsi obat antidiabetika merupakan faktor utama yang menyebabkan tingginya kadar gula darah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh layanan pesan pengingat terhadap kepatuhan minum obat pasien diabetes melitus di Poliklinik Penyakit Dalam BLUD Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain randomized control study. Pengambilan data pasien secara prospektif selama bulan Januari-Februari 2016. Sampel penelitian adalah 100 pasien diabetes melitus rawat jalan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Intervensi layanan pesan pengingat diberikan pada kelompok intervensi selama 14 hari berturut-turut. Kelompok kontrol tidak mendapatkan intervensi. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner kepatuhan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) dan pengukuran kadar gula darah puasa.Hasil penelitian pada kelompok kontrol menunjukan pada pre study skor MMAS 1,10±0,30 dan pada post study 1,16±0,42 (p=0,180). Pada kelompok intervensi yang diberikan layanan pesan singkat pengingat memiliki skor MMAS pre study1,18±0,38 dan post study 1,76±0,59 (p=0,000). Hasil analisis menemukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata peningkatan skor MMAS yang signifikan antara kelompok kontrol (0,07±0,40) dan kelompok intervensi (0,66±0,57) dengan nilai p<0,01. Hasil analisis statistika menunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar gula darah setelah 14 hari perlakuan secara signifikan antara kelompok kontrol dengan intervensi post study (p=0,668). Kepuasan terhadap pemberian layanan pesan pengingat pada kelompok intervensi 100% sampel menyatakan puas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian layanan pesan pengingat dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pasien diabetes melitus tetapi tidak mempengaruhi kadar gula darah puasa.
Kata kunci : Diabetes Melitus, Layanan Pesan Pengingat, Kepatuhan, Kadar Gula Darah Puasa.