DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Pengaruh Lama Waktu Perebusan Brondolan Terhadap Kualitas CPO (Crude Palm Oil) di Kebun Sawit Rakyat Desa Munggualung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
PENGARANG:ILHAM ROMADHONA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-06-17


Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq ) merupakan salah satu tanaman perkebunan di indonesia yang memiliki masa depan yang cukup cerah. Kelapa sawit bukanlah tanaman asli Indonesia  namun kedatangan kelapa sawit ke Indonesia malah menambah komoditas ekspor di Indonesia. Minyak olahan kelapa sawit menjadi komoditas ekspor yang handal di Indonesia, pangsa pasar di dalam negeri cukup besar dan pasaran ekspornya senantiasa terbuka.

Sterilizer memiliki  peranan  yang  tinggi  yaitu  mematikan  aktivitas  enzim, mempermudah pelepasan buah dari tandan, mempermudah pemisahan minyak dari daging buah, menurunkan kadar air dalam buah, memudahkan penguraian serabut pada biji dan memisahkan antara inti dan cangkang.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu perebusan terhadap kualitas mutu CPO (Crude Palm Oil) dengan parameter asam lemak bebas (ALB), kadar air, dan kadar minyak. Metode yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yaitu varasi waktu perebusan yang terdiri dari terdiri dari P1 (60 menit), P2 (90 menit), dan  P3 (120 menit).jumlah ulangan yang dilakukan pada penelitian ini sebanyak 4 kali ulangan sehingga didapat total 12 sampel satuan percobaan. Setelah dilakukan uji lab kemudian dilakukan analisis data menggunakan uji Analysis Of Variance (ANOVA) untuk mengetahui hubungan antara variabel dan uji lanjutan Duncan Multiple Range Test (DMRT) jika terdapat data yang berbeda signifikan.

Semakin lama waktu perebusan buah maka semakin tinggi kadar asam lemak bebas (ALB) dan kadar minyak CPO yang dihasilkan, tapi tidak dengan kadar air, samakin lama perebusan membuat kadar air semakin turun. Kadar asam lemak bebas terendah diperoleh dari waktu perebusan 60 menit yaitu 2.87% dan tertinggi diperoleh dari waktu perebusan 120 menit yaitu 3.55%. Kadar air terendah diperoleh dari waktu perebusan 120 menit yaitu 4.62% dan tertinggi diperoleh dari waktu perebusan 60 menit yaitu 5.63%. Kadar minyak terendah diperoleh dari brondolan dengan waktu perebusan 60 menit yaitu 39.67 %  dan kadar minyak tertinggi diperoleh dari brondolan dengan waktu perebusan 120 menit yaitu 52,94%. Hasil paling optimal didapat dengan waktu perebusan 120 menit, menghasilkan kadar minyak tinggi yaitu 52.94%. Kandungan kadar air terendah yaitu 4.62%. Meskipun kadar ALB tinggi ysitu 3.55% tapi masih di bawah standar SNI tahun 2006 tentang syarat mutu minyak kelapa sawit mentah maksimal 5 %.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI