Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur dan waktu
penyadapan karet terhadap hasil produksi getah karet yang baik. Manfaat yang
diharapkan dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan atau pedoman
bagi masyarakat, perusahaan maupun pihak akademis mengenai pengaruh umur
dan waktu penyadapan yang berbeda terhadap produksi getah karet yang baik,
agar mendapatkan hasil yang maksimal. Metode yang digunakan adalah model
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola Faktorial 2x3 sebanyak 5 kali
ulangan dengan satuan percobaan 30 buah.
Berdasarkan perhitungan Analisis Sidik Ragam (Ansira) diketahui bahwa
Perlakuan, Faktor A (Umur) dan Interaksi AB berpengaruh sangat karena nilai F
hitung lebih besar dari F tabel 5% dan 1%. Sedangkan Faktor B (Waktu
penyadapan) tidak berpengaruh nyata karena nilai F hitung 0,02 lebih kecil dari F
tabel 5% dan 1% yaitu 4,26 dan 7,82. Artinya penyadapan yang dilakukan pada
pagi hari atau sore hari hasil yang diperoleh sama.
Hasil perhitungan Uji Lanjutan Beda Nyata Terkecil (BNT) Faktor A
menunjukan bahwa perlakuan A1 (umur 6 tahun) berbeda sangat nyata dengan
perlakuan A2 (umur 10 tahun) dengan nilai beda lebih besar dibandingkan BNT
hitung 5% dan 1% yaitu 2,89 > 0,41 dan 0,55. Perlakuan A1 (umur 6 tahun) juga
berbeda sangat nyata dengan perlakuan A3 (umur 14 tahun) karena nilai beda
lebih dari nilai BNT hitung 5% dan 1% yaitu 3.61 > 0,41 dan 0,55. Hasil uji Beda
Nyata Terkecil (BNT) faktor A pada Tabel 8 menunjukan bahwa pada perlakuan
A3 (umur 14 tahun) berbeda sangat nyata dengan perlakuan A2 (umur 10 tahun)
hal tersebut terjadi karena nilai beda antara dua perlakuan tersebut lebih besar dari
nilai BNT hitung 5% dan 1% yaitu 0,71 > 0,41 dan 0,55 hal tersebut terjadi karena
semakin besar umur pohon, maka semakin banyak getah karet yang dihasilkan.
Kata kunci: Penyadapan, getah karet