DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS TEBAL PERKERASAN PROYEK REHABILITASI JALAN SP. LIANG ANGGANG – BATAS KOTA PELAIHARI SEKSI 1 (STA. 3+700-STA. 7+300) KOTA BANJARBARU
PENGARANG:Endang Sulistyani
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-06-18


Jalan merupakan peranan penting bagi kehidupan, sebagai infrastruktur jalan masih terdapat banyak permasalahan seperti kurang aman, nyaman serta ada yang terletak pada daerah rawan banjir. kasusnya seperti pada ruas SP. Liang Anggang - Ds. Liang Anggang (Bts. Kabupaten Tanah Laut) adalah lokasi yang terdampak banjir sehingga diperlukan peninggian badan jalan hingga elevasi muka air banjir yang ditentukan, maka untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan peninggian badan jalan agar prasarana jalan dapat menunjang baik keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Tujuan penelitian ini adalah merencanakan kembali tebal perkerasan lentur (fleksible pavement) dengan metode Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2017 dan dengan metode Pt-T-01-2002B, serta perbandingan hasil perhitungan dan tebal perkerasan dengan Gambar Perencanaan.

Hasil dari perencanaan dengan menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Lentur Nomor 02/M/BM/2017 yaitu dengan lapis permukan AC–WC 40 mm, AC–BC 60 mm, AC–BASE 105 mm, Lapis Pondasi Atas dengan Agregat Kelas A 300 mm dan Lapis Penopang dengan urugan pilihan 550 mm, dan Bahu Jalan dengan Lapis Pondasi Agregat Kelas S 205 mm. Metode Pt T 01-2002-B kebutuhan lapis permukaan AC–WC 40 mm, AC–BC 70 mm, Lapis Pondasi Atas dengan Agregat Kelas A 210 mm, dan Lapis Pondasi Bawah dengan Agregat Kelas B 230 mm. Dari hasil perencanaan dari kedua metode untuk dibandingkan dengan Gambar Rencana terjadi perbedaan pada kebutuhan lapis permukaan dimana metode Manual Desain Perkerasan Lentur Nomor 02/M/BM/2017 dengan Gambar Rencana sama-sama menggunakan AC–WC, AC–BC, dan AC-BASE sedangkan metode Pt T 01-2002-B tidak menggunakan AC-BASE. Lapis Pondasi Atas tidak ada perbedaan atau sama-sama menggunakan Lapis Pondasi Agregat Kelas A, sedangkan perbedaan signifikan terjadi pada lapis pondasi bawah sebagai perbaikan tanah dasar terjadi perbedaan yaitu pada metode Manual Desain Perkerasan Lentur Nomor 02/M/BM/2017 dan Gambar Rencana menggunakan lapis penopang dengan menggunakan urugan pilihan sedangkan metode Pt T 01-2002-B menggunakan Lapis Pondasi Bawah Agregat Kelas B. Besarnya perbedaan tebal perkerasan terjadi dikarenakan perbedaan desain dan pemilihan bahan perkerasan, metode Manual Desain Perkerasan Lentur Nomor 02/M/BM/2017 untuk jenis bahan sudah ditentukan dalam tabel sedangkan metode Pt T 01-2002-B dapat merencanakan jenis bahan perkerasan yang ingin direncanakan.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI