DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Revitalisasi Kawasan Masjid Keramat Banua Halat
PENGARANG:Sofyan Rachman Aritonang
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-06-19


ABSTRAK

Kawasan Masjid Keramat Banua Halat di Kabupaten Tapin yang terdegradasi lingkungannya akibat layanan sarana dan prasarana tidak memadai dan tidak memiliki wadah pengembangan dan pengenalan terhadap sejarah sejarah agama dan kebudayaan tersebut dikhawatirkan warisan cagar budaya akan rusak, ditambah dengan kasus pandemi covid 19 yang menghambat terjadinya kegiatan baayun maulid Nabi Muhammad yang diadakan setiap 12 rabiul awal setiap tahunnya sehingga mengurangi eksistensi kawasan. Dengan adanya pengembangan cagar budaya yang mengangkat nilai sejarah dan budaya akan memberikan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Revitalisasi kawasan masjid dilakukan dengan tujuan menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki atau seharusnya dimiliki oleh Masjid Keramat Banua Halat. Melalui metode pembentuk kawasan melalui konsep Ketuhanan untuk mengekspresikan secara langsung keterkaitan agama dan kebudayaan menghasilkan kejelasan bentuk dan ruang, bentuk, tatanan dengan meningkatkan vitalitas kawasan melalui pelayanan jaringan sarana dan prasarana, serta mengembangkan nilai lokasi kawasan cagar budaya.

Kata kunci: Cagar Budaya, Konsep Ketuhanan, Masjid Keramat Banua Halat, Revitalisasi.

ABSTRACT

The area Banua Halat Sacred Mosque in Tapin Regency, which has degraded its environment due to inadequate facilities and infrastructure services, and does not have a forum for development and introduction to religious and cultural history, it is feared that cultural heritage will be damaged, couple with the case of the COVID-19 pandemic which hampers activities. Baayun Maulid Nabi Muhammad, which is held every 12 rabiul awal  every year, reduces the existence of areas. With the development of cultural heritage that elevates historical and cultural values, it will have an impact on the environment and the surrounding community. The revitalization of the mosque area is carried out with the aim of rediscovering the potential that has or was owned or should have been owned by the sacred Banua Halat mosque. Trough the method of forming the area through the concept of God to express directly the relationship between religion and culture produces clarity of form and space, shape, and order by increasing the vitality of the area through service network facilities and infrastructure, as well as developing the value of the location of the cultural heritage area. 

Keywords: Banua Halat Sacred Mosque, Cultural Conservation, Devine Rantau, Revitalization.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI