DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS PEMASARAN GULA AREN (Arenga pinnata) DI KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN HULUSUNGAI SELATAN
PENGARANG:RATNA
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2018-07-25


Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui saluran pemasaran gula
aren di Kecamatan Sungai Raya, menganalisis besarnya margin, biaya dan
keuntungan pemasaran, menganalisis bagian harga (share) yang diterima
produsen/petani dan masing-masing lembaga pemasaran, tingkat efisiensi
pemasaran dari saluran pemasaran tersebut dan mengidentifikasi permasalahan
yang dihadapi dalam proses pemasaran.
Penelitian ini merupakan penelitian metode survei. Metode penarikan
contoh yang dilakukan adalah dengan metode multi-stagesampling yaitu suatu
teknik sampling yang dilakukan dengan pengambilan sampel lebih dari satu tahap.
Tahap pertama dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu memilih
Kecamatan Sungai Raya yang memproduksi gula aren, tahap kedua dilakukan
dengan (non-proposioniterandom sampling) yaitu memilih 30 orang petani gula
gula aren.
Saluran pemasaran gula aren yang ada di Kecamatan Sungai Raya
Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki dua pola yaitu saluran I, petani menjual
gula aren ke pedagang pengumpul ke konsumen. Saluran II, petani menjual gula
aren ke pedagang pengumpul lalu dari pedagang pengecer ke konsumen akhir
yang ada di pasar Kandangan.
Biaya-biaya pemasaran gula aren meliputi biaya angkut (transportasi),
biaya retribusi pasar, biaya sampah, sewa tempat, biaya parkir, biaya pengepakan
(kantong plastik). Biaya pemasaran pada saluran I ditingkat pedagang pengumpul
iv
Rp. 665,00 per Kg dan biaya pemasaran pada saluran II ditingkat pedagang
pengumpul Rp.721,46 per Kg dan pedagang pengecer sebesar Rp.493,67 per Kg.
Besarnya margin pada saluran I ditingkat pedagang pengumpul yaitu sebesar
Rp.3.000,00 per Kg dan keuntungan Rp.2.335,00 per Kg dan pada saluran II
margin pedagang pengumpul Rp.3.000,00 per Kg, keuntungan Rp.2.278,54 per
Kg dan margin pedagang pengecer Rp.4.000,00 per Kg, keuntungan Rp.3.506,33
per Kg.
Bagian harga (share) yang diterima petani pada saluran I adalah 80,00%,
pedagang pengumpul 20,00% dan share yang diterima petani pada saluran II
adalah 63,16%, pedagang pengumpul 15,79%, pedagang pengecer 21,05%.
Efisiensi ekonomis pada saluran I yaitu sebesar 4,43% dan efisiensi
ekonomis saluran II yaitu sebesar 6,42%. Efisiensi teknis pada saluran I Rp.110,8
per Km dan saluran II Rp.203,5. Maka secara teknis dan ekonomis yang paling
efisien adalah saluran I.
Permasalahan yang banyak dihadapi petani adalah ketersediaan bahan
baku gula aren berupa air nira yang tidak tersedia sepanjang tahun sehingga harga
gula aren tidak stabil tergantung dan banyak tidaknya produksi gula aren yang
dihasilkan. Permasalahan yang sering dihadapi pedagang pengumpul adalah
kualitas produksi gula aren yang dihasilkan oleh petani gula aren di Kecamatan
Sungai Raya belum sesuai dengan yang diharapkan dari segi bentuk dan
rasa.Permasalahan pedagang pengecer yang dihadapi dalam penjualan ke
konsumen akhir. Adalah kualitas gula aren dan segi rasa, bentuk dan warna yang
berbeda- beda.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI