YASINTA NUR SHIBA Nilai Ekonomi Miniatur Hutan Hujan Tropis (MH2T) Kalimantan Selatan yang dibimbing oleh Arfa Agustina Rezekiah, S.Hut., M.P. dan Dr. rer. nat. Ir. H. Wahyuni Ilham, M.P.

Tujuan dari penelitian ini untuk menghitung nilai ekonomi yang terdapat di Miniatur Hutan Hujan Tropis (MH2T) Kalimantan Selatan dan menganalisis persepsi pengunjung terhadap keberadaan Miniatur Hutan Hujan Tropis (MH2T) Kalimantan Selatan. Valuasi ekonomi merupakan pengukuran jumlah maksimum seseorang ingin mengorbankan barang dan jasa untuk memperoleh barang dan jasa lainnya. Persepsi merupakan pengalaman seseorang terhadap susatu objek peristiwa yang kemudian menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan tersebut. Perhitungan nilai ekonomi pada penelitian dimaksudkan untuk mengetahui besarnya nilai ekonomi yang dapat bermanfaat secara langsung maupun tidak langsung serta nilai keberadaan dan warisan dari sumber daya hutan berupa barang atau jasa untuk kepentingan manusia dan agar pembaca mengetahui pentingnya menjaga sumber daya hutan demi terjaganya sumber daya alam untuk generasi mendatang. Selain itu, penelitian ini menganalisis persepsi pengunjung terhadap keberadaan dan pengelolaan MH2T agar perkembangan MH2T sesuai dengan keinginan pengunjung untuk menambah kuantitas pengunjung.

Penelitian ini dilaksanakan di MH2T Kalimantan Selatan pada bulan Desember 2021. Metode yang digunakan yaitu meletakkan masing-masing tiga plot pada berbagai tingkat kerapatan untuk menentukan sampel dan menghitung data nilai rekreasi, nilai keberadaan, dan nilai warisan menggunakan metode WTP (Willingness to Pay) dengan melakukan wawancara atau pengisian kuesioner dengan metode pengambilan responden secara incidental sampling dan diambil sebanyak 30 orang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai yang paling berpengaruh pada total nilai guna di MH2T adalah nilai guna langsung dengan presentase 88,356%. Sedangkan nilai guna tidak langsung di MH2T sangat rendah yaitu hanya 0,053% dan nilai keberadaan serta warisan MH2T dengan presentase 11,591%. Keadaan ini terjadi karena parameter yang digunakan untuk menghitung nilai guna langsung lebih banyak dibandingkan nilai guna tidak langsung dan nilai keberadaan-warisannya. Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara dengan pengunjung diperoleh bahwa sebagian besar pengunjung setuju bahwa keberadaan MH2T sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan setuju bahwa pengelolaan MH2T sudah baik.