DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KAJI EKSPERIMENTAL HIDROFOBISITAS DAUN DENGAN VARIASI VOLUME DAN BAHAN DROPLET
PENGARANG:DEDY MULIADI
PENERBIT:FAKULTAS TEKNIK
TANGGAL:2018-07-30


RINGKASAN
KAJI EKSPERIMENTAL HIDROFOBISITAS DAUN DENGAN VARIASI VOLUME DAN BAHAN DROPLET
Ketertarikan terhadap material Superhidrofobik dilatar belakangi oleh fenomena self-cleaning yang dapat kita jumpai di alam. Daun talas yang merupakan daun yang memiliki sifat superhidropobik, daun serai yang merupakan daun yang memiliki sifat hidrofobik dan daun pepaya yang merupakan daun yang memiliki sifat hidrofilik. Predikat superhidropobik pada daun talas ini karena daun tersebut memiliki sudut kontak terbesar (>150°), predikat hidrofobik pada daun serai in karena daun tersebut memiliki sudut kontak terbesar (900 – 1500) dan predikat hidrofilik pada daun pepaya ini karena daun tersebut memiliki sudut kontak (100 – 900). Menambahkan Fluida berbeda dan daun yang berbeda untuk mengetahui sifat pada setiap daun yang di teteskan pada permukaan daunnya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pada setiap daun yang diteteskan droplet fluida yang berbeda. Dari penelitian ini pengukuran sudut kontak dilakukan pada permukaan daun talas, daun serai dan daun pepaya dengan volume droplet setiap 1-5 ml, menggunakan fluida air mineral, air laut dan minyak goreng. Permukaan daun talas memiliki struktur hirarkis yang kasar heterogen (berpori) untuk memfasilitasi gas yang terjebak dibawah tetesan, pada permukaan daun serai memiliki struktur yang kasar dan memiliki bulu – bulu halus dipermukaan daunnya serta berpori – pori untuk memfasilitasi gas yang terjebak dibawah tetesan sedangkan pada daun pepaya memiliki struktur licin yang memiliki banyak serat di daunnya. Berdasarkan hasil pengukuran sudut kontak droplet pada permukaan daun talas, pengukuran droplet menggunakan air mineral volume 1-5 ml berturut-turut yaitu 159,325o, 154,628o, 152,430o, 151,833o, 150,199 o, sedangkan pada air laut yaitu 154,011°, 152,266°, 149,265°, 149,290°, 144,345°, dan pada minyak goreng yaitu 35,407°, 40,206°, 42,825°, 46,997°, 49,807°. Berdasarkan hasil pengukuran sudut kontak droplet pada permukaan daun serai, pengukuran droplet menggunakan air mineral volume 1-5 ml berturut – turut yaitu 132,791°, 130,539°, 126,367°, 124,409°, 122,005°, sedangkan pada air laut yaitu 126,319°, 121,409°, 118,856°, 109,273°, 106,950° dan pada minyak goreng yaitu 34,683°, 36,760°, 39,739°, 43,603°, 52,837°. Berdasarkan hasil pengukuran sudut kontak droplet pada permukaan daun pepaya, pengukuran droplet menggunakan air mineral yaitu 87,7660, 83,5380, 82,2480, 74,1570, 71,0790, sedangkan pada air laut yaitu 84,523°, 83,059°, 80,017°, 71,346°,
xiii
70,167°, dan pada minyak goreng yaitu 34,3670, 38,0860, 40,5970, 43,9330, 47,3390. Dengan adanya perbedaan fluida di setiap daun dapat diketahui sifat dari daun tersebut, daun yang berbeda dan fluida yang berbeda dalam tetesan droplet menjadi terkait dengan permukaan sehingga menyebabkan penurunan sudut kontak.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI