Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan bahwa anak tunagrahita yang memiliki masalah motorik halus salah satunya kemampuan meremas dan menulis, sehingga mereka akan daoat selalu bergantung pada orang disekitarnya, sehingga penelitian ini bertujuan untuk dapat meningkatkan motorik halusnya dari anak-anak dengan keterbelakangan mental. Penelirian ini menggunakan pendekaran kuantitatif dengan jenis penelitian SSR (Single Subject Research), desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah A1-B-A2 dimanamana A1 adalah fase baseline 1, B adalah fase intervensi dan A2 merupakan fase baseline 2. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang siswa keterbelakangan mental yang bersekolah di sekolah dasar teluk dalam 1 Banjarmasin. Setting penelitian dilakukan disekoleh subjek. Sistem pencatatan data yang menggunakan pengamatan langsung dengan pencatatan data peristiwa (magnitude) yang didukung oleh tiga pengamat dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis histogram meliputi analisis dalam kondisi dan analisisi antar kondisi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan kemampuan motorik halus subjek menjadi lebh baik terbukti dari data yang diperoleh selama kondisi baseline 1 (A1) mean level 60% hasil overlapnya dari A1 pada B adalah 0% dan B pada A2 adalah 0%. Hal ini dapat menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam keterampilan motorik halus anak tunagrahita, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya intervensi yang dilakukan peneliti menggunakan alat bantu media plastisin dapat meningkatkan motorik halus anak tunagrahita.