Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keefektifan Trichoderma sp. pada
beberapa media aplikatif gulma air (eceng gondok, kiambang dan kayu apu)
dalam menekan penyakit jamur akar putih pada tanaman karet.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 sampai dengan bulan
Februari 2018 yang bertempat di perkebunan karet rakyat Desa Pamatang Danau,
Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dan Laboratorium
Fitopatologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Perlakuan yang diuji yaitu K:
kontrol (tanpa perlakuan), TMB: Trichoderma sp. (media beras), TEG:
Trichoderma sp. + eceng gondok, TKA: Trichoderma sp. + kayu apu dan TKB:
Trichoderma sp. + kiambang. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima
kali, tiap satuan percobaan terdapat 1 tanaman sehingga terdapat 25 satuan
percobaan. Penelitian ini diawali dengan pengamatan intensitas penyakit JAP
sebelum dan sesudah aplikasi pada tanaman karet yang sudah terserang di lapang.
Perhitungan nilai intensitas penyakit menggunakan rumus IP = ? (? ? ?)
? ? ? x 100%
(Sinaga, 1997 dalam Munir et al., 2016). Kemudian dilanjutkan menghitung nilai
efektivitas perlakuan dengan rumus EI = (1 − ??
?? x ??
?? )x 100% (Direktorat
Perlindungan Perkebunan, 2014). Persentase kesembuhan akar dihitung dengan
cara membandingkan jumlah akar yang sembuh dengan total akar yang diamati.
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan Trichoderma sp. (media beras)
lebih efektif menekan intentensitas JAP dengan nilai efektivitas 59%. Sedangkan
pada media aplikatif kompos gulma air mempunyai nilai efektifitas yang lebih
rendah masing-masing 41% pada eceng gondok, 39% pada kayu apu dan 29%
pada kiambang. Perlakuan Trichoderma sp. (media beras) dan Trichoderma sp. +
kiambang menunjukkan rata-rata kesembuhan 25%, Trichoderma sp. + eceng
gondok 20% dan Trichoderma sp. + kayu apu 5%.