Autonomous system bekerja melalui protokol Border Gateway Protocol untuk mendapatkan informasi routing dan mendapatkan jangkauan global. Dalam sebuah autonomous system terdapat intra-domain routing yang menjadi tanggungjawab protokol interior border gateway protocol. Tantangan penggunaan iBGP terletak pada keharusan setiap router terhubung secara full-mesh untuk dapat saling bertukar informasi routing. Penambahan router node akan menambah jumlah sesi iBGP dan berpengaruh pada kualitas jaringan tersebut. Untuk mereduksi jumlah sesi iBGP yang diakibatkan oleh bertambahnya router node dibuat sebuah formula agar sesi iBGP tidak diharuskan terhubung secara full-mesh. Route reflection dan BGP Confederation adalah metode konfigurasi iBGP yang dirumuskan untuk hal tersebut. Route reflection bekerja dengan cara mencerminkan paket dari pengirim ke router lainnya hingga paket tersebut sampai ke alamat tujuan, sementara BGP Confederation bekerja dengan cara membagi sebuah Autonomous system kedalam Sub-Sub Autonomous System sehingga tidak lagi terikat dengan persyaratan full mesh. Pada pengujian metode konfigurasi route reflection dan BGP Confederation menggunakan parameter waktu konvergensi dan Quality of Service dengan paket UDP dan TCP didapatkan hasil route reflection lebih baik dari BGP Confederation. Pengujian dilakukan dengan simulasi pada GNS 3 dengan variasi jumlah router node, jumlah reflectors (RR), dan jumlah Sub-AS (BGPC). Waktu konvergensi route reflection dan BGP Confederation adalah sebesar 84,009 detik berbanding 100,774 detik. Secara deskriptif route reflection juga memiliki nilai Quality of Service (Throughput, packet loss, delay dan jitter) lebih baik dari BGP Confederation.

(kata Kunci* : iBGP, Route Reflection, BGP Confederation, Konvergensi, QoS)