DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KARAKTERISTIK RANGKAK LEMPUNG BANJARMASIN
PENGARANG:Intan Safitri
PENERBIT:FAKULTAS TEKNIK
TANGGAL:2018-07-31


Penelitian ini dilatarbelakangi pedoman konstruksi dan bangunan yang terdapat batas-batas penurunan untuk timbunan pada umumnya. Ketentuan batas-batas ini sangat tergantung terhadap wilayah pelaksanaannya. Tanah di Kota Banjarmasin adalah dominan tanah lempung dengan kedalaman ± 40 meter untuk mencapai tanah keras, maka perlu penyelidikan sifat-sifat dasar tanah dan karakteristik penurunan sekunder lempung untuk mengetahui apakah penurunan tanah di Banjarmasin memenuhi atau tidak terhadap batas-batas ketentuan tersebut. Parameter-parameter hasil sebagai nilai laju konsolidasi sekunder ( ?) pada lempung Banjarmasin, sehingga didapat nilai indeks pemampatan sekunder tanah ( ) yang bermanfaat sebagai acuan ketentuan batas-batas penurunan untuk timbunan pada umumnya.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium untuk pengujian sifat dasar tanah dan pengujian konsolidasi. Sampel diambil di daerah Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dengan cara bor tangan pada kedalaman antara 2.00-2.45 meter, kemudian sampel diuji konsolidasi menggunakan alat oedometer test. Untuk menentukan nilai indeks pemampatan sekunder tersebut dicari hubungan antara angka pori (e) dengan waktu (log t) dalam bentuk logaritmik pada beban tertentu dengan cara plot nilai angka pori (e) dan waktu (log t) yang didapat dari uji konsolidasi dengan perlakuan tertentu.
Hasil pengujian dianalisa dengan menggunakan metode time log fitting (cassagrande), akar waktu (taylor) dan regresi. Setelah dilakukan interpretasi
v
hasil uji, didapatkan nilai hubungan yaitu ( ) ( ) ( ) dan . Hasil ini menunjukkan sebagai gambaran nilai laju konsolidasi sekunder pada wilayah Banjarmasin dan sekaligus membuktikan bahwa nilai laju penurunan sekunder tanah lempung Banjarmasin lebih kecil dari ketentuan yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2005 untuk Kelas Jalan I (< 20 mm/tahun). Karena angka pori dan nilai indeks pemampatan sekunder ( ) berubah, maka menyebabkan pula perubahan pada angka laju konsolidasi ( ?).
Kata kunci: Angka pori, Laju konsolidasi sekunder dan Indeks pemampatan sekunder

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI