Penurunan konsolidasi tanah merupakan masalah geoteknik yang sering ditemukan pada kasus timbunan, khususnya pada tanah lempung di Banjarmasin. Penurunan konsolidasi disebabkan oleh keluarnya air pori dari dalam tanah yang disebabkan oleh peningkatan tegangan pada massa tanah. Sering terjadi keterlambatan penurunan konsolidasi di lapangan. Pada banyak kasus, prediksi penurunan konsolidasi memberikan hasil yang lebih besar dari penurunan aktual. Hal ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu adanya pengabaian fenomena perkuatan tanah yang mungkin terjadi akibat proses penimbunan secara bertahap atau proses drainase air tanah pada timbunan kurang efektif. Berdasarkan dari permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penambahan beban pada timbunan (pre-loading) yang sedang berkonsolidasi untuk meningkatkan tekanan pada tanah sehingga dapat mempercepat laju penurunan.
Terjadi kecenderungan penambahan beban 1,3 p dan 1,5 p pada U 50% (t50) lebih efektif terhadap laju penurunan dari pada penambahan beban pada U 70% (t70). Hal itu terlihat dari hasil regresi linier yang cenderung menurun. Hasil analisis ini diperoleh persamaan waktu penambahan beban (t) terhadap rasio laju penurunan (R?????) untuk penambahan beban 1,3 p sebesar R????? = -0,1115t + 20,463 dan penambahan beban 1,5 p sebesar R????? = -2,5516t + 188,64.
Kata kunci: konsolidasi, rasio laju penurunan, waktu penambahan beban.