DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Hubungan Penggunaan Kelambu, Penggunaan Obat Nyamuk, dan Penggunaan Repelen dengan Kejadian Malaria pada Usia 15-24 Tahun
PENGARANG:SAID MUHAMMAD ALIAJID RAJIBULLAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-06-28


Malaria adalah penyakit dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi dan seringkali memunculkan kejadian luar biasa (KLB) di Indonesia. Provinsi Kalimantan Selatan masih menjadi daerah yang tergolong sebagai endemis Malaria dengan tingkat keberhasilan eliminasi Malaria sebesar 53,85% berada di bawah angka rata-rata nasional yakni 61,9%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan penggunaan kelambu, penggunaan obat nyamuk, dan penggunaan repelen dengan kejadian Malaria pada usia 15-24 tahun di Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh penduduk usia 15-24 tahun di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Riskesdas tahun 2018. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan 95% derajat kepercayaan. Hasil uji menunjukkan penggunaan kelambu (p-value=0,297), penggunaan obat nyamuk (p-value=1,000), penggunaan repelen (p-value=1,000). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara penggunaan kelambu, penggunaan obat nyamuk, dan penggunaan repelen dengan kejadian Malaria pada usia 15-24 tahun di Provinsi Kalimantan Selatan.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI