DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Proses Demokrasi Deliberatif di Forum Ruang Publik Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pada Masa Pandemic Covid-19 di Desa Jawa Laut Kecamatan Martapura Kota 2021
PENGARANG:GUSTI INTAN SARI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-06-29


ABSTRAK

Gusti Intan Sari, 1710413220007, Proses  Demokrasi Deliberatif di Forum Ruang Publik Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pada Masa Pandemic Covid-19 di Desa Jawa Laut Kecamatan Martapura Kota 2021. Di bawah bimbingan Andi Tenri Sompa.

Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, bisa dikatakan sebagai awal keberhasilan pembangunan yang dapat dimulai dari setiap desa. Perencanaan pembangunan desa sebaiknya dimulai dari bawah (bottom up) dan partisipatif. Contohnya acara musyawarah perencanaan pembangunan. Semenjak diberlakukannya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Work From Home (WFH) di wilayah tingkat Desa dan Kelurahan,akibat acara forum ruang publik yaitu acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan dilakukan secara daring melalui via Zoom Meeting. Akan tetapi, acara musyawarah perencanaan pembangunan yang hanya diikuti oleh beberapa tim delegasi oleh aparatur desa. Akibatnya, hanya sedikit melibatkan masyarakat desa yang akan menjadi delegasi desa dan kelompok-kelompok marginal tidak sering terlibat dalam forum musyawarah perencanaan dan pembangunan di kecamatan.

Metode penelitianmenggunakanpendekatankualitatifdengantipe penelitiandeskriptif. Sumber data yangdigunakanyaitudata primer dansekunder berupa wawancaradenganinformandan dokumenyangterkait.Teknik pengumpulan  data  dengan  wawancara,  observasi  dan  dokumentasi.  Teknik analisisdata menggunakanteknikMilesdanHuberman yaitureduksidata, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dan teori yang digunakan adalah teori Tindakan Komunikatif menurut Jurgen Haberma (1984).

Hasil penelitian menunjukan bahwa proses demokrasi deliberatif di forum ruang publik musrenbang pada masa pandemic covid-19 di Desa Jawa Laut dapat terealisasi meskipun adanya pembatasan tatap muka yang menjadi penghambat forum tersebut. Namun proses demokrasi deliberatif tersebut masih dapat tercipta pada forum tersebut, dapat terlihat pada forum musrenbangdes pada usulan-usulan masyarakat untuk penyusunan perencanaan pembangunan hingga ke musrenbang kecamatan.

Adapun saran yang dapat diberikan untuk Pemerintahan Kecamatan disarankan untuk lebih melibatkan masyarakat desa melebihi delegasi yang hanya melibatkan aktor publik. Karena anggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kecamatan hanya untuk 2 orang, yang hanya diisi oleh para pemangku desa. Dengan pelibatan 2-3 masyarakat untuk mewakili desanya bersama pemangku desa, maka unsur kepentingan tersebut diharapkan dapat terakomodasinya dan signifikannya realisasi pembangunan desa.

 

Kata Kunci : Demokrasi, Deliberatif, Musyawarah Perencanaan Pembangunan.

ABSTRATC

Gusti Intan Sari, 1710413220007, The Process of  Deliberative Democracy in the Public Space Forum for Development Planning Deliberations during the Covid-19 Pandemic Period in Jawa Laut Village, Martapura City 2021. Under the guidance of Andi Tenri Sompa.

Since the enactment of Law Number 6 of 2014 concerning villages, it can be said that it is the beginning of successful development that can be started from every village. Village development planning should start from the bottom up and be participatory. For example, the development planning deliberation event. Since the enactment of Community Activity Restrictions (PPKM) and Work From Home (WFH) at the Village and Sub-District levels, the public space forum event, namely the Development Planning Deliberation event, was conducted online via Zoom Meeting. However, the development planning deliberation event was only attended by a few teams of delegates by the village apparatus. As a result, only a few villagers are involved who will become village delegates and marginal groups are not often involved in planning and development deliberations forums in the sub-district.

The research method uses a qualitative approach with descriptive research type. Sources of data used are primary and secondary data in the form of interviews with informants and related documents. Data collection techniques with interviews, observation and documentation. The data analysis technique used the Miles and Huberman technique, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing. And the theory used is the theory of Communicative Action according to Jurgen Haberma (1984).

The results showed that the deliberative democratic process in the Musrenbang public space forum during the COVID-19 pandemic in Jawa Laut Village could be realized despite the face-to-face restrictions that hindered the forum. However, the deliberative democratic process can still be created in the forum, it can be seen in the musrenbangdes forum in the community's proposals for the preparation of development plans to the sub-district musrenbang.

As for suggestions that can be given to the sub-district government, it is suggested to involve the village community more than delegations that only involve public actors. Because the budget issued by the District Government is only for 2 people, which is only filled by village stakeholders. By involving 2-3 communities to represent their village together with village stakeholders, it is hoped that these elements of interest can be accommodated and the realization of village development will be significant.

 

Keywords: Democracy, Deliberative, Development Planning Deliberation.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI