Kata kunci : Stilistika, Majas, Citraan
Bentuk tesis “Analisis Stilistika novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata”,
tesis ini mengkaji masalah keunikan pemilihan dan pemakaian kosakata, kekhasan
aspek morfologis dan sintaksis, dan pemakaian gaya bahasa figuratif . Penelitian yang
dilakukan Marini, objek kajian pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
sedangkan penelitian ini objek kajian pada novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata.
Perbedaan lain antara penelitian Marini dengan penelitian ini, penelitian Marini lebih
kepada kekhasan aspek morfologis dan sintaksis, sedangkan penelitian ini mengkaji
aspek citraan yang ada dalam novel Sang Pemimpi. Penelitian ini bertujuan untuk (a)
Pemakaian bahasa figuratif yang terdapat dalam novel SangPemimpi karya Andrea
Hirata yang meliputi: (1) majas perbandingan, (2) majas pertentangan, (3) majas
pertautan, (4) majas perulangan. Dan (b) citraan (imagery) yang terkandung dalam
novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata yang meliputi: (1) citraan penglihatan, (2)
citraan pendengaran, (3) citraan rabaan, (4) citraan gerak, (5) citraan penciuman, (6)
pencecapan, (7) pengalaman berkaitan dengan alam, dan (8) jiwa berkaitan dengan
indera.
Penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan stilistika. Penelitian kualitatif yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku ,
persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
pada penelitian ini adalah studi pustaka dengan dokumentasi dan catatan penting.Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua kata, frasa, dan kalimat serta
paragraf yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata novel ini
merupakan buku kedua tetralogi Laskar Pelangi yang diterbitkan oleh PT Bentang
Pustaka pada tahun 2016 yang terdiri 247 halaman.
Hasil simpulan penelitian dari stilistika yang terbagi menjadi dua salah satunya,
pertama adalah penggunaan bahasa figurative seperti majas perbandingan, majas
pertentangan, majas pertautan, dan majas perulangan. Dan yang kedua adalah macammacam
citraan seperti citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan gerak, citraan
rabaan, citraan penciuman, citraan pencecapan, citraan pengalaman dengan alam, dan
citraan keadaan jiwa yang berkaitan dengan indera.