Perkembangan industri sasirangan terus meningkat setiap tahunnya. Seiring dengan perkembangan zaman, proses pewarnaan kain sasirangan saat ini beralih menggunakan pewarna sintetis. Limbah cair sasirangan yang berasal dari Rumah Produksi Atun Cempaka Sasirangan memiliki konsentrasi BOD sebesar 1.785,19 mg/L dan konsentrasi COD sebesar 2.225,39 mg/L. Konsentrasi BOD dan COD melebihi baku mutu berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P. 16 Tahun 2019. Jika langsung dibuang ke lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu, limbah cair yang dihasilkan dari proses pewarnaan ini dapat mengganggu ekosistem. Pengolahan secara biologis dengan menggunakan lahan basah buatan dapat meningkatkan kualitas limbah cair industri Sasirangan. Penelitian ini menggunakan Lahan Basah Buatan Aliran Horizontal Bawah Permukaan (LBB-AHBP), yang bertujuan untuk mengetahui efisiensi sistem LBB-AHBP dengan tanaman Equisetum hyemale dan Typha latifolia untuk menyisihkan BOD dan COD pada limbah cair industri sasirangan. Penelitian ini menggunakan 6 buah reaktor kayu yang dilapisi plastik dengan dimensi 90 cm x 30 cm x 45 cm. Media yang digunakan adalah campuran pasir urug dan tanah humus 1:1 dan kerikil. Hasil penelitian yang dilakukan selama 21 hari dengan waktu tinggal 7 hari menunjukkan rata-rata efisiensi penyisihan BOD dan COD dengan tanaman Equisetum hyemale adalah 90% dan 85,13%, dengan tanaman Typha latifolia masing-masing 83,88% dan 81,15%. Konsentrasi BOD dan COD pada outlet reaktor sistem LBB-AHBP dengan tanaman Equisetum hyemale dan Typha latifolia selalu mengalami penurunan selama 21 hari penelitian.

Kata Kunci: Lahan Basah Buatan Aliran Horizontal Bawah Permukaan, Equisetum hyemale, Typha latifolia, limbah cair sasirangan, BOD, COD