Tikus merupakan hama utama penyebab kerusakan padi di Indonesia. Hewan yang satu ini dapat digolongkan sebagai hama utama karena memakan padi pada semua stadia tanaman padi; namun bila ada kesempatan memilih maka ia akan memilih padi bunting dan juga padi menguning. Pengendalian tikus telah banyak dilakukan seperti pengendalian biologi, kultur teknis dan kimia. Pengendalian secara kimia seperti fumigasi dapat dilakukan namun komposisinya mengandung bahan bahan seperti belerang dan sendawa yang penggunaannya harus dibatasi agar tetap ramah lingkungan, namun dapat mengakibatkan kematian cepat terhadap hama tikus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi letal yang mana dan waktu yang efektif yang dapat mengakibatkan kematian cepat pada mencit putih betina.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor dengan empat perlakuan. Perlakuan yang diuji adalah pertama: belerang (2,5 g) + arang (10 g) + sendawa (2,5 g), kedua: belerang (5 g) + arang (10 g) + sendawa (5 g), ketiga: belerang (7,5 g) + arang (10 g) + sendawa (7,5 g), keempat: belerang (10 g) + arang (10 g) + sendawa (10 g). Diulang sebanyak 6 kali, tiap percobaan menggunakan 4 hewan percobaan, sehingga menghasilkan 96 satuan percobaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan belerang 7,5 g ditambah arang 10 g dan juga sendawa 7,5 g merupakan perlakuan yang tercepat efektif membunuh mencit putih betina dengan waktu 32,28 detik. Perlakuan belerang 7,5 g ditambah
arang 10 g dan juga sendawa 7,5 g dan perlakuan belerang 10 g ditambah arang 10 g dan juga sendawa 10 g mampu membunuh 50% mencit putih betina.