ABSTRAK

Tujuan lain pendidikan pada abad’21 yaitu menciptakan sumber daya manusia yang memiliki pondasi pengetahuan ilmiah dalam kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan literasi ilmiah peserta didik, (2) perbedaan self-regulation peserta didik, (3) perbedaan hasil belajar pengetahuan peserta didik. Metode dalam penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain nonequivalent control group design. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas XI MIPA 5 sebagai kelas eskperimen dan kelas XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol di SMAN 7 Banjarmasin. Variabel bebas adalah model pembelajaran, sedangkan variabel terikat adalah kemampuan literasi ilmiah, self-regulation, dan hasil belajar pengetahuan. Pengumpulan data menggunakan teknik test dan non-test. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan inferensial menggunakan uji-t. Hasil penelitian menggunakan uji-t Mann Whitney menunjukkan bahwa (1) Nilai signifikansi literasi ilmiah 0,000 < nilai α 0,05 sehingga terdapat perbedaan kemampuan antara kedua kelas (2) Nilai signifikansi self-regulation 0,000 < nilai α 0,05 sehingga terdapat perbedaan kemampuan antara kedua kelas. (3) Nilai signifikansi hasil belajar pengetahuan 0,000 < nilai α 0,05 sehingga terdapat perbedaan kemampuan antara kedua kelas. Kelas eksperimen dengan model pembelajaran Scientific Critical Thinking (SCT) lebih baik untuk meningkatkan literasi ilmiah, self-regulation, hasil belajar pengetahuanpeserta didik dibandingkan kelas kontrol dengan model pembelajaran Direct Intruction (DI).