ABSTRAKSI

Suherman (2022), PARADOKS PREDIKAT OPINI WAJAR TANPA PENGECUALIAN TERHADAP KUALITAS PENYAJIAN ASET TETAP DI NERACA, Pembimbing I: Dr. Wahyudin Nor, SE., M.Si., Ak., CA., CSRS., CSRA., CertDA., Pembimbing II: Lili Safrida, SE, M.Si, Ak, CA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari solusi pemecahan atas permasalahan penatausahaan aset tetap pada Pemerintah Kabupaten Kotabaru, serta menganalisis kaitan antara predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kotabaru dengan permasalahan penatausahaan aset tetap tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode kualitiaf dengan pendekatan studi kasus. Lokasi Penelitian adalah pada Pemerintah Kabupaten Kotabaru, dengan mengambil objek penelitian pada empat SKPD. Wawancara di lakukan dengan Key informan sebagai narasumber. Analisis permasalahan dilakukan dengan mengacu kepada praktek berdasarkan ketentuan penatausahaan aset tetap.

Hasil penelitian menunjukkan praktek penatausahaan aset tetap pada Pemerintah Kotabaru belum  mengikuti ketentuan yang ada, sehingga menimbulkan permasalahan sebagaimana diungkap dalam hasil pemeriksaan BPK, meskipun pada sisi lain LKPD Pemerintah Kotabaru telah mendapatkan predikat WTP sejak LKPD Tahun 2015 hingga Tahun 2021. Pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK sudah melalui proses yang paripurna berdasarkan SPKN dan pedoman-pedoman lainnya dan pertimbangan-pertimbangan professional berdasarkan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Hal ini menjadi paradoks, kualitas penyajian aset tetap tidak andal. Pemerintah Kotabaru belum efektif dalam menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan BPK, dan membuat rencana aksi yang komprehensif dalam rangka menyelesaikan masalah penatausahaan aset tetap.

Kata Kunci: Opini, Kualitas Penyajian, Penatausahaan Aset Tetap.