Survei WHO pada tahun 2016 menyatakan bahwa di Eropa prevalensi kejadian

Healthcare-Associated Infection (HAIs) setiap tahunnya lebih dari 4 juta-4,5 juta

pasien, sedangkan di Amerika Serikat prevalensi pasien pertahunnya diperkirakan

sekitar 1,7 juta pasien. Prevalensi ini mewakili 4,5% untuk 99.000 kematian. Di

Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI, telah melakukan survei pada tahun 2013

terhadap 10 Rumah Sakit Umum Pendidikan, didapatkan angka yang cukup tinggi 6- 16% angka Healthcare-Associated Infection (HAIs), dengan rata-rata 9,8%. Penelitian

ini bertujuan untuk menelaah dan menganalisis artikel terkait faktor yang

mempengaruhi efektivitas pemberian disinfektan terhadap angka kuman pada lantai.

Metode penulisan yang digunakan adalah kajian pustaka (literature review) dengan

jenis Systematic Literature Review (SLR) yang dilakukan secara sistematis dan

bersumber dari penelitian terdahulu. Database yang digunakan dalam penelusuran

literature adalah Google Scholar dan Portal Garuda. Terdapat 10 artikel yang sesuai

dengan kriteria inklusi dan telah dilakukan penilaian menggunakan Duffy’s Critical

Appraisal Approach. Berdasarkan 10 artikel yang didapatkan, 7 artikel membahas

kaitan disinfektan dengan angka kuman pada lantai, dan secara dominan artikel

menyatakan hasil bahwa terdapat pengaruh antara disinfektan dengan angka kuman

pada lantai. Sebanyak 4 artikel membahas kaitan suhu dengan angka kuman pada

lantai, dan secara keseluruhan artikel (100%) menyatakan hasil bahwa terdapat

pengaruh antara suhu dengan angka kuman pada lantai, dan 4 artikel membahas kaitan

kelembaban dengan angka kuman lantai, dan secara keseluruhan (100%) artikel

menyatakan hasil bahwa tidak terdapat pengaruh antara kelembaban dengan angka

kuman lantai. Bagi instalasi sanitasi di Rumah Sakit untuk memberlakukan adanya

ketentuan pemberian dosis disinfektan yang tepat untuk desinfeksi pada lantai.