STUDI IN SILICO ANTIINFLAMASI SENYAWA AKTIF EKSTRAK DAUN RAMANIA (Bouea macrophylla Griffith) TERHADAP ANGIOPOIETIN-2

Mira Hadistina

Latar Belakang: Pencabutan gigi merupakan tindakan yang paling sering dilakukan di kedokteran gigi di samping tindakan penumpatan. Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2018, ditemukan 17,8% kasus kehilangan gigi pada penduduk Kalimantan Selatan, dan menyentuh angka persentase 19% di Indonesia. Diperkirakan sekitar 1-11,5% pasien mengalami komplikasi pasca pencabutan, yaitu luka tidak sembuh dengan baik. Tujuan: Mengetahui ikatan senyawa aktif ekstrak daun ramania (Bouea macrophylla Griffith) sebagai antiinflamasi melalui penghambatan protein angiopoietin-2 (Ang-2) secara in silico. Metode: Experimental design melalui metode in silico. Hasil Penelitian: Senyawa methyl ricinoleate memiliki nilai RMSD (Root Mean Square Deviation) sebesar 0  dan nilai binding affinity negatif, ikatan hidrogen, dan residu yang sama dengan atorvastatin. Seluruh senyawa aktif ekstrak daun ramania (Bouea macrophylla Griffith)lulus uji drug likeness dengan parameter Lipinski’s Rule.Berdasarkan hasil uji ADMETdiketahui bahwa penyerapan senyawa methyl ricinoelate dapat diserap dengan baik, penyerapan sel Caco-2 tertinggi dibanding 9 senyawa aktif ekstrak daun ramania (Bouea macrophylla Griffith) dan atorvastatin, volume distribusi dan total clearance yang lebih baik dibandingkan atorvastatin, tidak menghambat CYP50, tidak bersifat mutagenik, karsinogenik, dan tidak menyebabkan kerusakan hati, memiliki nilai Oral Rate Acute Toxicity (LD50) dan Oral Rate Chronic Toxicity ( LOAEL) yang lebih rendah dibandingkan dengan atorvastatin. Kesimpulan: Senyawa methyl ricinoloeate dapat berpotensi menjadi obat antiinflamasi melalui penghambatan Ang-2.

Kata-kata Kunci: Antiinflamasi, Ramania, Angiopoietin-2